10 Fakta Menarik Perebutan Peringkat III Piala Dunia

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Piala Dunia 2022 telah mendekati fase akhir. Sabtu (17/12/2022) pukul 22.00 WIB, akan tersaji laga perebutan peringkat III Piala Dunia yang menautkan Kroasia dengan tim kejutan kali ini, Maroko. Ini adalah ulang laga fase grup yang kala itu berakhir tanpa gol.

Perebutan peringkat III memang bukan laga bergengsi. Namun, kerap kali laga yang tersaji justru lebih seru dan memikat dibanding laga final. Laga-laga perebutan posisi ketiga di Piala Dunia pun telah diwarnai berbagai fakta menarik. Berikut ini, Football5Star.com menyajikan 10 fakta di antaranya.

Jerman Paling Mentereng

Jerman adalah tim tersukses pada perebutan peringkat III Piala Dunia.
Getty Images

Soal berlaga pada laga perebutan peringkat III Piala Dunia, Jerman adalah penguasanya. Die Mannschaft tercatat sebagai tim yang paling sering memainkan laga ini, yakni sebanyak 5 kali. Mereka unggul 1 laga dari Brasil serta 2 laga dari Prancis dan Uruguay.

Tak hanya tersering, Jerman juga paling sering menang. Dari 5 kesempatan, 4 kali Die Mannschaft meraup kemenangan, yakni pada 1934, 1970, 2006, dan 2010. Satu-satunya kegagalan dialami Jerman pada 1958. Ketika itu, mereka kalah 3-6 dari sang tuan rumah, Prancis.

Berkebalikan dengan Jerman, Uruguay adalah tim dengan rekor terburuk. Tiga kali melakoni laga perebutan posisi ketiga Piala Dunia, La Celeste selalu kalah. Hal itu dialami pada 1954, 1970, dan 2010. Menariknya, 2 kekalahan ditelan dari Jerman pada 1970 dan 2010.

Maroko Jadi Tim Ke-20 dalam Perebutan Peringkat III

Kejutan besar yang dibuat Maroko pada Piala Dunia 2022 menjadi torehan sejarah. Tak terkecuali untuk perebutan peringkat III Piala Dunia. The Atlas Lions tercatat sebagai peserta terbaru, tepatnya tim ke-20 yang akan memperebutkan medali perunggu ajang 4 tahunan yang dihelat FIFA ini.

Sebelumnya, telah ada 19 tim yang berjibaku memperebutkan posisi ketiga di Piala Dunia. Sebelum Maroko, “debutan” terakhir adalah Korea Selatan dan Turki yang saling berhadapan pada gelaran Korsel/Jepang 2002. Ketika itu, Turki menang dengan skor 3-2.

2 Kali Tak Dilangsungkan

Perebutan peringkat III tidak berlangsung pada setiap edisi Piala Dunia. Pada dua edisi, pertemuan dua tim yang kalah pada semifinal atau hanya jadi runner-up pada fase grup 8 besar itu tak dilangsungkan. Itu terjadi pada perhelatan pertama di Uruguay pada 1930 dan edisi Brasil 1950.

Pada 1930, menurut Hyder Jawad, pertandingan urung digelar karena Yugoslavia enggan bermain. Mereka dikatakan kecewa terhadap kepemimpinan wasit saat semifinal yang membuat mereka kalah dari Uruguay. Menurut Ronny J. Almeida dalam bukunya, Where The Legend Began, FIFA memberikan medali perunggu kepada kapten Yugoslavia dan Amerika Serikat pada akhir turnamen.

Sementara itu, pada 1950, perebutan posisi ketiga tak berlangsung karena sistem yang dipakai. Kala itu, panitia sama sekali tak memberlakukan fase gugur. Setelah penyisihan dalam 4 grup, para juara grup kembali saling berhadapan pada fase grup final.

Hanya 1 Laga yang Tak Berakhir dalam 90 Menit

Prancis vs Belgia pada 1986 adalah satu-satunya perbeutan peringkat III Piala Dunia yang tak selesai dalam 90 menit.
Getty Images

Laga perebutan peringkat III Piala Dunia 2022 sangat menarik untuk dinantikan karena Maroko dan Kroasia bermain imbang 0-0 pada fase grup. Akankah skor tersebut kembali berulang setidaknya dalam 90 menit? Jika memang demikian, itu akan tercatat sebagai laga kedua yang berlangsung hingga perpanjangan waktu.

Sepanjang sejarah, dalam 19 perebutan posisi III di Piala Dunia, hanya satu yang tak selesai dalam 90 menit alias harus berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Itu terjadi di Piala Dunia 1986 ketika Prancis berhadapan dengan Belgia. Les Bleus menang 4-2 berkat 2 gol yang dibuat pada perpanjangan waktu.

Biasanya Ketat dan Berhias Banyak Gol

Ada dua ciri khas menarik dari laga perebutan peringkat III Piala Dunia sepanjang masa. Pertama, pertandinagn biasanya berakhir dengan skor ketat. Dari 19 laga, 11 di antaranya berakhir dengan salah satu menang selisih 1 gol saja. Rinciannya, 4 kali skor 2-1, 4 kali skor 3-2, dan 3 kali skor 1-0.

Kedua, laga perebutan posisi III Piala Dunia juga kerap diwarnai banyak gol. Buktinya, 15 dari 19 pertandingan selalu menghasilkan setidaknya 3 gol. Laga dengan gol di bawah itu terjadi di Rusia 2018 ketika Belgia menang 2-0 atas Inggris. Sebelumnya, dari 1978 hingga 2014, selalu tercipta setidaknya 3 gol.

Jerman Tersubur

Jadi tim yang paling sering melakoni laga pada perebutan peringkat III Piala Dunia, Jerman juga merupakan tim tersubur. Die Mannschaft total membuat 13 gol. Dalam 5 pertandingan, mereka 4 kali mencetak 3 gol, yakni pada 1934, 1958, 2006, dan 2010. Adapun pada 1970, mereka hanya mencetak 1 gol saat melawan Uruguay.

Di belakang Jerman, tim tersubur para perebutan posisi III Piala Dunia adalah Prancis. Meskipun baru 3 menjalani 3 pertandingan, Les Bleus mampu membukukan 12 gol. Setengahnya dicetak saat menang 6-3 atas Jerman Barat pada 1958. Berikutnya, mereka membuat 2 gol pada 1982 dan 4 gol pada 1986.

2 Gol Menit Pertama

Hakan Sukur mencetak gol tercepat di Piala Dunia saat perebutan peringkat III Piala Dunia 2002.
Getty Images

Secara total, hingga gelaran Rusia 2018 telah tercipta 72 gol pada laga-laga perebutan peringkat III Piala Dunia. Dari 72 gol tersebut, 2 di antaranya istimewa karena dicetak saat pertandingan belum genap berjalan 1 menit. Kedua gol itu dicetak Ernst Lehner (Jerman) dan Hakan Sukur (Turki).

Lehner mencetak gol hanya 24 detik setelah wasit memulai pertandingan Jerman vs Austria pada 1934. Adapun Sukur lebih cepat lagi, hanya 11 detik dari sepak mula, ketika Turki melawan Korea Selatan pada 2002. Menariknya, gol supercepat dari kedua pemain itu membawa tim masing-masing menang dengan skor 3-2.

Catatan Istimewa Just Fontaine

Sebanyak 72 gol pada laga-laga perebutan peringkat III Piala Dunia dilesakkan oleh 65 pemain. Dari 65 pemain itu tercatat hanya 5 orang yang mencetak lebih dari 1 gol. Mereka adalah Ernst Lehner, Leonidas da Silva, Just Fontaine, Ilhan Mansiz, dan Bastian Schweinsteiger.

Dari kelima pemain itu, Fontaine punya catatan istimewa karena membukukan quattrick alias 4 gol. Fontaine menjejalkan 4 gol saat Prancis menang 6-3 atas Jerman Barat pada 1958. Berkat tambahan 4 gol pada laga itu, Fontaine mencetak total 13 gol dan memecahkan rekor 11 gol milik Sandor Kocsis yang dibuat pada 1954.

6 Penalti dan 2 Bunuh Diri

Masih soal gol, dari 72 gol yang tercipta dalam 19 laga perebutan peringkat III Piala Dunia, tercatat hanya 6 yang berasal dari eksekusi penalti dan 2 dari bunuh diri. Menariknya, tonggak sejarah gol penalti dan gol bunuh diri itu terjadi pada laga yang sama, yakni Austria vs Uruguay pada Piala Dunia 1954.

Tonggak sejarah pertama dibuat Ernst Stojaspal saat laga Austria vs Uruguay baru berjalan 16 menit. Dia menaklukkan kiper Uruguay lewat eksekusi penaltinya. Adapun tonggak sejarah kedua terjadi pada menit ke-59. Ketika itu, Luis Alberto Cruz membobol gawang timnya sendiri. Pada akhirnya, Austria menang 3-1.

2 Rekor Buruk Bulgaria

Di antara tim-tim yang sudah sempat berlaga pada perebutan peringkat III, Bulgaria punya 2 rekor buruk. Itu terkait satu-satunya pertandingan yang dijalani pada babak ini, yakni pada gelaran Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Kala itu, Bulgaria kalah 0-4 dari Swedia.

Bulgaria adalah satu-satunya tim yang gagal mencetak gol saat berlaga pada perebutan posisi III Piala Dunia. Di samping itu, Lavovete juga menelan kekalahan terbesar. Sebelumnya, kekalahan terbesar ditelan Jerman Barat yang kalah 3-6 dari Prancis pada 1958.

More From Author

Berita Terbaru