5 Fakta Kesuksesan Timnas AS Juara Piala Emas 2021

BACA JUGA

Banner Gamespol Baru

Football5Star.com, Indonesia – Timnas AS berhasil melakukan revans terhadap timnas Meksiko pada final Piala Emas 2021. Gol tunggal Miles Robinson pada menit ke-118 membawa tim asuhan Gregg Berhalter juara Piala Emas 2021 dan membalas kekalahan dengan skor sama pada final Piala Emas 2019.

Di samping jadi revans terhadap El Tri yang mengalahkan mereka pada dua tahun lalu, kesuksesan The Yanks kali ini diwarnai beberapa fakta dan catatan menarik. Berikut ini, Football5Star.com menyajikan 5 fakta kesuksesan timnas AS juara Piala Emas 2021.

1. Timnas AS Juara dengan Tim C

Timnas AS pada Piala Emas 2021 diisi pemain-pemain lapis kedua dan ketiga.
Getty Images

Kesuksesan timnas AS juara Piala Emas 2021 bisa dikatakan sebagai kejutan dan di luar dugaan. Meskipun sudah 6 kali juara dan hanya kalah dari Meksiko dalam perolehan gelar, the Yanks datang tidak dengan kekuatan utama. Tak ada Christian Pulisic, Weston McKennie, Giovanni Reyna, Zack Steffen, dll. yang melanglang buana di Eropa.

Pelatih Gregg Berhalter hanya membawa pemain-pemain lapis kedua. Bahkan, oleh publik AS, The Yanks disebut turun dengan tim C alias lapis ketiga. Faktanya, hanya 9 dari 23 pemain di skuat AS yang mengoleksi caps dalam jumlah dua digit saat Piala Emas 2021 dimulai. Salah satunya kiper veteran Brad Guzan yang sudah berumur 36 tahun.

2. Sapu Bersih Kemenangan

Miles Robinson mencetak gol tunggal pada laga AS vs Meksiko dalam final Piala Emas 2021.
Getty Images

Meskipun turun tidak dengan kekuatan utama, timnas AS tampil luar biasa. Paul Arriola cs. mampu menyapu kemenangan dari fase grup hingga final. Mereka menggasak Haiti, Martinik, Kanada, Qatar, dan Meksiko. Tak satu pun yang mampu mencuri poin dari The Yanks. Hanya El Tri pada final yang anggup menahan mereka dalam 90 menit.

Ini bukan yang pertama bagi AS. Sebelumnya, mereka pernah dua kali menjuarai Piala Emas dengan menyapu bersih kemenangan tanpa melalui adu penalti. Hal itu dilakukan pada 2007 dan 2013. Menariknya, pada 2007, The Yanks juga mengalahkan Meksiko pada partai final dengan skor 2-1.

3. Hanya Kebobolan 1 Gol

Matt Turner tampil luar biasa bersama timnas AS sepanjang Piala Emas 2021.
Getty Images

Modal utama timnas AS juara Piala Emas 2021 tentu saja pertahanan kokoh. The Yanks adalah tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit. Dari fase grup hingga final, gawang The Yanks hanya kebobolan 1 gol. Bahkan, Almoez Ali dan Rogelio Funes Mori gagal menjaringkan si kulit bulat pada semifinal dan final.

Sosok yang paling fenomenal tentu saja kiper Matt Turner. Sepanjang turnamen, dia melakukan 23 penyelamatan terhadap 24 tembakan yang mengarah ke gawangnya. Satu-satunya gol yang bersarang di gawangnya juga berasal dari eksekusi penalti Emmanuel Riviere saat AS menang 6-1 atas Martinik.

4. Gelar Kedua Berhalter

Gregg Berhalter kini mengoleksi dua gelar juara bersama timnas AS.
Getty Images

Khusus bagi pelatih Gregg Berhalter, gelar juara Piala Emas 2021 kian membuktikan kelasnya sebagai pelatih jempolan. Mengambil alih tim pada awal Desember 2018 dari Dave Sarachan, dia mampu mengembalikan The Yanks ke jalur yang sesungguhnya sebagai salah satu kekuatan utama di Amerika Utara dan Tengah.

Juara Piala Emas 2021 juga jadi gelar kedua yang diraih Berhalter bersama The Yanks. Sebelumnya, pada 7 Juni 2021, dia membawa anak-anak asuhnya menjuarai Concacaf Nations League A. Pada final, mereka menang 3-2 atas Meksiko lewat perpanjangan waktu. Bedanya, The Yanks kala itu diperkuat Christian Pulisic cs.

5. Gelar Ke-7 AS di Piala Emas

Juara Piala Emas 2021 menjadi gelar ke-7 timnas AS di ajang ini.
Getty Images

Kemenangan 1-0 atas Meksiko pada final Piala Emas 2021 menambah koleksi gelar timnas AS di Piala Emas. Ini jadi gelar ke-7 The Yanks pada ajang internasional tertinggi di Amerika Utara dan Tengah tersebut. Sebelumnya, mereka juara pada 1991, 2002, 2005, 2007, 2013, dan 2017.

Satu hal yang menarik, The Yanks baru juara setelah perubahan format dan nama pada 1991. Sebelumnya, saat bernama Kejuaaraan Internasional Concacaf hingga disatukan dengan Kualifikasi Piala Dunia, prestasi terbaik mereka hanyalah runner-up pada 1989.

[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]

More From Author

Berita Terbaru