Football5star.com, Indonesia – Piala Presiden 2019 telah memasuki babak final. Esok, 9 April 2019 dua tim kuat asal Jawa Timur, Persebaya Surabaya dan Arema FC bakal saling mengalahkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Sebagai tuan rumah di leg pertama, Persebaya Surabaya tentu tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa meraih kemenangan dengan skor meyakinkan. Tim tamu, Arema FC pun ogah untuk mengalah dan bakal bermain mati-matian meski bertanding di bawah tekanan publik Surabaya.
Sejak perhelatan Piala Presiden 2019 yang kick off pada 2 Maret 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, sejumlah hal menarik dan unik menghiasi. Berikut www.www.football5star.net rangkumkan 5 fakta menarik sepanjang perhelatan Piala Presiden 2019 sebelum laga Persebaya Surabaya vs Arema FC:
Dibuka tanpa kehadiran Presiden
Sejak digulirkan pada 2015 lalu, edisi Piala Presiden 2019 sedikit berbeda di momen pembuka. Pasalnya di momen pembuka Piala Presiden 2019 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Presiden RI, Ir. Joko Widodo absen.
Jokowi tak hadir saat itu karena ada urusan kenegaraan di Sulawesi Tenggara. Turnamen ini pun hanya dibuka oleh Menpora, Imam Nahrawi.
Sementara di Piala Presiden 2015, Jokowi menyempatkan hadir untuk membuka turnamen ini di Stadion Maulana Yusuf, Banten. Sedangkan di Piala Presiden 2017, Jokowi hadir saat pembukaan berlangsung di Stadion Maguwoharjo.
Sedangkan saat Presiden 2018, Jokowi juga hadir saat pembukaan yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Final tim satu pulau
Di perhelatan Piala Presiden 2019 juga untuk pertama kali final mempertemukan dua klub yang berasal dari satu pulau, Persebaya vs Arema FC.
Di 3 final edisi sebelumnya, tim yang bertanding selalu berbeda pulau. Di final Piala Presiden 2015, Persib Bandung melakoni laga final melawan tim asal Sumatera, Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno.
Dua gol kemenangan Maung Bandung saat itu dicetak oleh Ahmad Jufrianto dan Makan Konate. Sedangkan di final Piala Presiden 2017, Arema keluar sebagai juara setelah kalahkan tim Kalimantan, Pusamania Borneo FC.
Bertanding di Stadion Pakansari, Arema menang telak 5-1 lewat hattrick Cristian El Loco Gonzales, Hanif Sjahbandi, dan gol bunuh diri Michael Orah. Sedangkan gol Pusam dicetak oleh Firly Apriansyah.
Di final tahun lalu, Persija Jakarta sukses jadi juara setelah kalahkan tim asal Bali, Bali United dengan skor 3-0. Bermain di Stadion Gelora Bung Karno, brace Marko Simi dan gol Novri Setiawan membuat Macan Kemayoran berpesta.
Final sistem home and away
Yang berbeda juga dari Piala Presiden 2019 ialah sistem home and away yang digunakan untuk perhelatan partai final. Alasan digunakan sistem kandang dan tandang ini lebih ke persoalan tempat dan juga publikasi.
“Format kandang tandang akan menghadirkan drama lebih karena kami tahu kalau bermain di SUGBK, kami tidak bisa mengakomodir seluruh suporter yang datang,” kata anggota Steering Committee Piala Presiden 2019, Cahyadi Wanda.
“Dengan format kandang tandang setiap tim yang bermain dapat dukungan maksimal dari penonton,” tambah Cahyadi Wanda seperti dikutip www.www.football5star.net dari kompas
113 gol tercipta
Sepanjang perhelatan Piala Presiden 2019 dari babak penyisihan grup hingga babak semifinal, 20 tim yang bertanding total mencetak 113 gol dari 37 pertandingan.
Gol di turnamen tahun ini lebih banyak dibanding yang tercipta di Piala Presiden 2018 yang hanya menghasil 107 gol hingga babak semifinal.
Skor terbesar yang dicetak di Piala Presiden 2019 tetap dipegang oleh Persija Jakarta saat melibas Borneo FC dengan skor 5-0.
2 striker lokal vs 1 striker asing
Untuk urusan top skor di Piala Presiden 2019, 2 striker lokal milik Arema FC, Dedik Setiawan dan Ricky Kayame bakal bersaing dengan striker tajam Persebaya Surabaya asal Tajikistan, Manuchehr Jalilov.
Jalilov memang masih memimpin dengan torehan 5 gol, sementara Dedik Setiawan menguntit dengan 4 gol dan Ricky Kayameb dengan 3 gol.
Ini menjadi menarik karena di Piala Presiden 2018, dua striker lokal meski naturalisasi, Stefano Lilipaly dari Bali United dan Greg Nwokolo dari Madura United juga bersaing dengan 1 striker asing, Marko Simic dari Persija Jakarta. Marko Simic akhir keluar sebagai top skor dengan koleksi 11 gol.
[better-ads type=’banner’ banner=’156417′ ]
