5 Fakta Menarik Sejarah Final Copa America

BACA JUGA

Banner Gamespol Baru

Football5Star.com, Indonesia – Gelaran Copa America 2021 telah mencapai final. Minggu (11/7/2021) pagi WIB, timnas Brasil akan bersua dengan timnas Argentina pada laga penentuan juara di Stadion Maracana. Final Copa America kali ini adalah final idaman, final impian, dan final ideal karena Selecao dan La Albiceleste adalah yang terkuat di Amerika Selatan.

Bagi timnas Brasil, ini adalah final kedua secara beruntun di kandang sendiri. Pada 2019, Selecao juga melaju ke partai puncak dan mengalahkan Peru. Adapun untuk timnas Argentina, ini jadi final kelima dalam tujuh edisi terakhir Copa America. Ironisnya, mereka selalu gagal juara pada empat kesempatan terdahulu.

Terlepas dari catatan kedua finalis Copa America 2021 itu, ada banyak catatan lain mengenai final Copa America dari masa ke masa. Berikut ini, Football5Star.com menyajikan 5 fakta menarik menyangkut laga puncak kompetisi antarnegara tertua di dunia tersebut.

1. Final Single Match Ke-13

Cile vs Uruguay pada 1987 jadi final Copa America pertama dengan sistem single match.
Getty Images

Meskipun sudah digelar sejak 1916 dan memasuki edisi ke-48, gelaran Copa America baru akan menjalani final ke-13 dengan sistem single match ‘laga tunggal’. Itu karena format kompetisi pada ajang ini selalu berubah-ubah. Awalnya, semua tim melakukan kompetisi penuh, bertemu secara kandang dan tandang. Pemuncak klasemen akan juara. Bila dua tim teratas punya poin sama, digelar laga play-off untuk menentukan sang juara.

Mulai 1975, diberlakukan sistem grup dengan disusul fase gugur. Namun, karena penyelenggaraan belum terpusat di satu tuan rumah, fase gugur dilakoni dengan sistem kandang dan tandang. Tak terkecuali partai final. Adapun final dengan laga tunggal baru diterapkan pada 1987. Itu pun sempat diganti pada 1989 dan 1991 dengan sistem grup untuk 4 besar. Baru pada 1993 final Copa America selalu dilakukan dengan laga tunggal.

2. Empat Kali Adu Penalti

Argentina 0 (2) x (4) 0 Chile ● 2016 Copa América Final Extended Goals & Highlights + Penalties HD

Sejak sistem laga tunggal untuk final diberlakukan pada Copa America 1978, empat kali sang juara ditentukan lewat drama adu penalti. Itu terjadi pada gelaran Copa America 1995, 2004, dan 2015, serta Copa America Centenario 2016. Tiga di antaranya melibatkan timnas Argentina.

Pada 1995, Uruguay menang 5-3 atas Brasil setelah imbang 1-1 dalam 90 menit. Sembilan tahun kemudian, adu penalti kembali dilakoni Selecao pada final Copa America. Kali ini, mereka menang 4-2 atas Argentina setelah imbang 2-2 dalam 90 menit. Adapun pada 2015 dan 2016, Argentina takluk 1-4 dan 2-4 dari Cile setelah skor 0-0 selama 120 menit.

3. Brasil Tersering Lakoni Final Copa America

Brazil vs Peru 3-1 Highlights Copa America Final 2019 English Commentary

Sejak perubahan sistem dan nama kompetisi pada 1975, timnas Brasil jadi yang tersering melaju ke partai final Copa America. Laga lawan Argentina, Minggu (11/7/2020) pagi WIB adalah final ke-8 yang dilakoni Selecao. Pada dua final awal, mereka selalu kalah dari Uruguay. Kemudian, mereka selalu menang pada 5 final berikutnya dengan dua kali mengalahkan Argentina dan sekali menaklukkan Bolivia, Uruguay, dan Peru.

Di belakang Brasil, sudah bisa diterka, tim yang paling sering lolos ke final adalah timnas Argentina. Sebelum gelaran tahun ini, La Albiceleste telah 5 kali mencicipi laga final. Namun, mereka hanya menang pada kesempatan pertama, yakni di Copa America 1993 dengan mengalahkan Meksiko. Pada empat final berikutnya, La Albiceleste dua kali dikalahkan Brasil dan dua kali ditaklukkan Cile. Tiga dari empat kekalahan itu dialami lewat adu penalti.

4. Paling Banyak 4 Gol

Brasil vs Argentina 2004 - Final Copa América - Partido completo.

Dari 16 final Copa America sejak 1975, torehan gol terbanyak pada satu laga adalah 4 gol. Itu terjadi pada 1997, 2004, dan 2019. Semuanya melibatkan timnas Brasil. Pada 1997 dan 2019, Selecao menang 3-1 atas Bolivia dan Peru. Sementara itu, pada 2004, mereka dipaksa imbang 2-2 dalam 90 menit oleh Argentina.

Laga final Peru 2004 berlangsung dramatis. Kily Gonzalez membawa Argentina unggul lewat eksekusi penalti pada menit ke-20. Tepat pada pengujung babak pertama, Luisao menyamakan skor jadi 1-1. Hanya 3 menit jelang menit ke-90, Juan Sorin kembali membawa La Albiceleste unggul. Namun, kedudukan jadi 2-2 setelah Adriano mencetak gol pada menit ke-3 injury time. Selecao lantas juara setelah menang adu penalti 4-2.

5. Dua Final dengan Tiga Laga

Paraguay juara Copa America 1979 dengan kemenangan agregat 3-1 atas Cile pada partai final.
canchachica.com

Pada 1975 hingga 1983, final Copa America dihelat dalam format kandang dan tandang. Dari tiga final, dua di antaranya harus dilakoni dengan tiga pertandingan. Pasalnya, pada dua laga kandang dan tandang, kedua finalis saling mengalahkan. Alhasil, digelar laga penentuan di tempat netral.

Pada 1975, Peru menjadi juara setelah menang 1-0 atas Kolombia pada laga play-off di Caracas, Venezuela. Sebelumnya, mereka kalah 0-1 di Bogota dan menang 2-0 di Lima. Hal itu terulang pada 1979 ketika Paraguay menghadapi Cile. Di Asuncion, La Albirroja menang 3-0, tapi kemudian kalah 0-1 di Santiago. Laga play-off di Buenos Aires, Argentina, berakhir 0-0. Paraguay jadi pemenang dengan keunggulan agregat 3-1.

[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]

More From Author

Berita Terbaru