Football5star.com, Indonesia – Arema FC sukses membalaskan dendamnya dengan mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-0. Kemenangan ini membuat situasi kedua kesebelasan menjadi impas, lantaran di laga pertama, Bajul Ijo mengalahkan Singo Edan dengan skor sama. Meskipun begitu, kemenangan Arema FC sedikit ternoda dengan aksi tidak terpuji suporter mereka, Aremania.
Dikutip dari laporan emosijiwaku.com, di jeda babak pertama, Aremania sudah ada yang turun ke lapangan. Berdasarkan laporan dari Jawa Pos, Aremania yang turun ke lapangan adalah dirijen mereka, Yuli Sumpil. Mereka bahkan melakukan provokasi kepada Robertino Pugliara dan Alfonsius Kelvan yang sedang pemanasan.
Sebelumnya juga sempat beredar video bahwa Yuli Sumpil dan rekannya turun ke lapangan dan membuang-buang uang. Kelvan yang berada di dekat kedua suporter tersebut geram. Dia bahkan sempat beradu argumen dengan suporter Arema yang turun ke lapangan.
Ratu Tisha Destria, Sekretaris Jenderal PSSI yang kebetulan berada di Stadion Kanjuruhan merasa dirinya tak bisa berkomentar apapun mengenai hal itu.
“Saya sebenarnya tak bisa komentari suporter, karena tak dalam porsinya. Seperti halnya polisi pasang lampu merah, tapi pas paginya tak ada polisi, lampu merah itu diterobos, itu lah kondisi budaya kita. Ini ada apa, kenapa ekspresikan diri dengan hal yang sudah dilarang?” ujar Ratu Tisha dikutip Football5star dari Jawa Pos.
Menurut Ratu Tisha, urusan tersebut bukanlah ranahnya. Semua sudah diatur dalam peraturan PSSI.
“Bukan campur tangan saya, atau Pak Edy (Rahmayadi), Pak Joko (Driyono) atau lainnya. Agak aneh kalau tak mengerti pemisahan itu, di PSSI ada empat badan, yakni legislatif isinya kongres, eksekutif isinya Exco, administratif kesekratriatan ke bawah dan yudisial, bahkan mereka bisa menghukum tiga badan lain karena mereka independent. Kami tak bisa tiba-tiba menghukum.”
[better-ads type=’banner’ banner=’156417′ ]
