Artem Dzyuba: Saya Tak Malu dan Bangga Jadi Orang Rusia

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Penyerang Zenit dan kapten timnas Rusia, Artem Dzyuba, akhirnya buka suara terkait invasi negaranya ke Ukraina. Dzyuba mengatakan bahwa politik seharusnya dijauhkan dari sepak bola.

Pemain Everton dan timnas Ukraina, Vitaliy Mykolenko, kecewa dengan sikap para pemain Rusia yang diam saat invasi ini berlangsung.

Kapten Rusia, Artem Dzyuba, akhirnya buka suara lewat Instagramnya. Dia mengatakan bahwa dirinya diam karena tak ahli dalam hal politik. Eks pemain Spartak Moscow itu mengungkapkan bahwa dirinya menentang perang, tapi dia kecewa dengan adanya “standar ganda”.

Artem Dzyuba Saya Tak Malu dan Bangga Jadi Orang Russia (Eurosport)
Eurosport

“Saya tidak mau, bukan karena saya takut, tetapi karena saya bukan ahli politik, saya tidak pernah terlibat di dalamnya dan saya tidak akan pernah (tidak seperti sejumlah besar ilmuwan politik dan ahli virus yang baru-baru ini muncul di internet),” ucap Dzyuba seperti dilansir Football5Star.com dari akun Instagramnya.

“Tetapi seperti orang lain, saya memiliki pendapat saya sendiri. Dan saya akan menyuarakannya karena saya telah didorong ke topik ini dari banyak sisi.

“Saya menentang perang apa pun. Perang itu menakutkan. Saya terkejut dengan agresi dan kebencian manusia, yang bergerak ke skala yang lebih besar setiap hari.

“Saya menentang diskriminasi berdasarkan kewarganegaraan Anda. Saya tidak malu menjadi orang Rusia. Saya bangga menjadi orang Rusia. Saya tidak mengerti mengapa atlet harus menderita sekarang.

“Saya menentang standar ganda. Mengapa beberapa membiarkan semuanya, tetapi kami disalahkan untuk semuanya?

“Mengapa semua orang selalu mengatakan bahwa olahraga itu apolitis, tetapi dengan kesempatan pertama, ketika menyangkut Rusia, prinsip ini benar-benar dilupakan?”

Oleksandr Zinchenko Balas Pernyataan Artem Dzyuba

Oleksandr Zinchenko Saya Harap Vladimir Putin Mati (UEFA)
UEFA

Pemain Manchester City, Oleksandr Zinchenko, membalas pernyataan Dzyuba lewat akun Instagramnya. Zinchenko setuju bahwa olahraga adalah apolitis, tapi olahraga tak bisa berdiam diri melihat masalah perang.

“Adapun argumen utama Anda ‘olahraga adalah apolitis’, memang, olahraga tidak boleh menjadi bagian dari kampanye pemilihan, balapan partai, promosi slogan, dan platform PR,” tulis Zinchenko di Instagramnya.

“Namun, olahraga, sebagai bagian lain dari kehidupan, tidak dapat berdiam diri dan menonton masalah perang, agresi dan kematian. Setiap orang harus berjuang melawan kejahatan, terlepas dari pekerjaan mereka.”

More From Author

Berita Terbaru