Bambang Pamungkas: Mungkin Perlu Ubah Nama JIS

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, ikut bersuara terkait polemik dari Jakarta International Stadium (JIS). Dia menyarankan penamaan stadion tersebut diubah saja daripada menimbulkan perpecahan di masyarakat.’

Seperti diketahui, memang JIS menjadi buah bibir lantaran akan digunakan sebagai venue Piala Dunia U-17 2023. Pihak pemerintah melalui KemenPUPR dan PSSI langsung melakukan sidak ke stadion. Hasilnya ada beberapa hal yang harus diperbaiki, termasuk kualitas rumput.

FIFA sendiri merekomendasikan rumput JIS untuk diganti sebelum digunakan buat Piala Dunia U-17 2023. Namun belakangan polemik stadion tersebut lantas mulai merambah ke ranah politik. Banyak yang mempolitisasi isu stadion tersebut menuju Piala Dunia U-17 2023.

Bambang Pamungkas: Mungkin Perlu Ubah Nama JIS
https://www.instagram.com/jakintstadium/

Kondisi ini akhirnya bikin Bambang Pamungkas turut bersuara. Dia meminta semua orang menyudahi polemik tersebut. Lagi pula, FIFA pun telah meminta beberapa hal di stadion untuk direnovasi. “Jikalau nantinya ternyata ada beberapa catatan yang mengharuskan kita untuk melakukan penyempurnaan, ya kita terima saja dengan lapang dada. Jangan kemudian diperdebatkan lagi, dengan berpikir jika FIFA telah dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu dalam mengambil keputusan,” tulis dia dalam website pribadinya.

“Jadi, sudah lah mari kita sudahi saja perdebatan-perdebatan yang tidak perlu ini. Atau mungkin kita perlu mengganti nama Jakarta International Stadium, menjadi Jakarta Independence Stadium. Agar kita dapat memerdekakan stadion ini dari segala unsur yang berpotensi menimbulkan perpecahan, serta mengembalikan JIS kepada fungsi-fungsi dasarnya sebagai sebuah stadion olahraga,” sambung dia.

Bambang Pamungkas Minta Semua Perdebatan Diakhiri

Bambang Pamungkas: Mungkin Perlu Ubah Nama JIS
https://www.instagram.com/jakintstadium/

Sosok yang sempat jebol gawang Oliver Kahn saat masih jadi pemain tersebut meminta semuanya bisa diakhiri. Dia harap semuanya bisa meninggalkan kebiasaan, yakni perdebatan.

“Kegaduhan ini terjadi, ya karena kita semua masih belum bisa meninggalkan budaya kita untuk memperdebatkan hal-hal yang tidak esensial saja. Di saat negara tetangga sudah berdiskusi tentang penggunaan robot untuk menggantikan tugas-tugas polisi. Kita masih saja mbulet memperdebatkan siapa di antara Cornelia Agatha dan Maudy Kusnaedi yang paling pas menjadi pendamping Rano Karno,” tutup dia.

More From Author

Berita Terbaru