Bambang Pamungkas: Ismed Pemain Persija yang Darahnya Paling Merah

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Bambang Pamungkas akhirnya turut berkomentar terkait keputusan Ismed Sofyan yang akhirnya bersepakat berpisah dengan Persija Jakarta. Dia bilang kalau sahabatnya itu adalah pemain Persija yang darahnya paling merah.

21 tahun membela Macan Kemayoran, pemain asal Aceh itu akhirnya memutuskan untuk pamitan. Dia bukan untuk pensiun, tapi tampaknya sudah bersepakat untuk mengakhiri kontrak kerja sama dengan manajemen klub.

Bambang Pamungkas: Ismed Pemain Persija yang Darahnya Paling Merah
kompas

Jelas, dalam kurun waktu tersebut sudah banyak yang Ismed Sofyan lakukan kepada Persija Jakarta. Apalagi, dia tetap setia bersama klub apapun situasinya. Dari mulai krisis keuangan periode 2013-14, hingga akhirnya angkat trofi Liga 1 2018.

“Tanpa mengurangi rasa hormat atau mengecilkan sumbangsih siapa pun mantan pemain Persija dahulu atau pemain Persija saat ini, menurut saya Ismed adalah pemain Persija yang darahnya paling merah (baca: paling mencintai Persija),” ungkap Bambang Pamungkas dalam laman pribadinya.

Bambang Pamungkas: Ismed Pemain Persija yang Darahnya Paling Merah
tribun

“Kita bisa lihat dengan jelas dari bagaimana Ismed tampil dalam setiap pertandingan. Selalu all out, tidak mau kalah, tak segan untuk berdarah-darah, atau bahkan tersulut emosinya hingga berseteru di lapangan. Bagi sebagian orang, mungkin itu semua dianggap sebagai tindakan yang berlebihan dan arogan. Namun bagi saya, itu lah bagaimana cara dia menunjukkan kecintaannya yang begitu besar kepada Persija,” tambah dia.

Bambang Pamungkas Sebut Ismed adalah Persija

Dengan sumbangsihnya itu, pemain 33 tahun itu dianggap sangat melekat dengan Macan Kemayoran. Fakta dia sudah dilatih oleh 18 pelatih berbeda jelas menandakan begitu eratn kaitannya antara Ismed dengan Persija.

Thomas Doll: Saya Mengerti Perjuangan Ismed di Persija
Persija

“Selama 2 dekade berseragam Persija Jakarta, Ismed telah merasakan polesan dari 18 pelatih, 11 manajer, dan 7 pembina/presiden klub. Maka menjadi hal yang tidak berlebihan ketika kemudian masyarakat beranalogi, “Persija adalah Ismed Sofyan, dan Ismed adalah Persija”,” tutup Bambang.

More From Author

Berita Terbaru