Kolombia terpaksa harus mengakhiri langkah di Copa America Centenario. Mereka kalah 0-2 dari Cile dalam babak semifinal, Kamis (23/6). Namun, hasil pahit itu dinilai oleh sang pelatih Jose Pekerman tidak lepas dari kinerja buruk wasit Joel Aguilar.
Kolombia sudah kebobolan dua gol ketika babak pertama baru berlangsung selama sebelas menit. Mereka terus berusaha mengejar ketinggalan. Namun, bukannya gol balasan yang tercipta, Kolombia malah harus bermain dengan sepuluh orang karena Carlos Sanchez mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-57.
Hasil buruk itu diakui Pekerman sebagai dampak dari kehilangan konsentrasi oleh anak didiknya pada awal-awal pertandingan. Namun, dia juga menyalahkan wasit Aguilar yang dinilainya kerap membuat putusan yang merugikan Kolombia.
“Kami harus ingat bahwa start buruk membuat kami kebobolan dua gol. Namun, sepanjang pertandingan tercipta sejumlah insiden dan tak satu pun yang menguntungkan kami,” kata Pekerman. “Terkait hal tersebut, saya pikir (wasit) menghadirkan sejumlah ketidakadilan.”
Secara khusus, Pekerman menyoroti kartu merah Sanchez dan pelanggaran atas Daniel Torres yang tidak berbuah penalti sebagai kesalahan terbesar Aguilar. Padahal, semua itu dinilai Pekerman bisa mengubah hasil pertandingan.
“Penalti itu sangat jelas dan peluit tidak ditiup. Tidak lama kemudian, ada sebuah kartu merah untuk sebuah pelanggaran yang dipertanyakan. Kelihatan sekali wasit kurang mampu mengontrol dan mengatur. Dia tidak bisa memahami arti penting pertandingan ini. Dan, berdasar dari yang kita lihat dalam pertandingan ini, banyak hal yang perlu dia lakukan,” cecar Pekerman.
Kekalahan ini membuat Kolombia harus puas berburu predikat peringkat ketiga Copa America Centenario. Mereka akan menantang Amerika Serikat untuk memperebutkannya.
