Prancis memang bisa menang 2-1 atas Republik Irlandia pada babak 16-besar Euro 2016 di Stade de Lyon, Minggu (26/6). Namun, kemenangan baru bisa diraih setelah pelatih Didier Deschamps memainkan empat penyerang pada babak kedua.
Sempat ketinggalan 0-1 akibat penalti cepat Robbie Brady pada awal babak pertama, Prancis melakukan perubahan strategi pada paruh kedua. Pelatih Didier Deschamps memasukkan Kingsley Coman menggantikan N’Golo Kante pada awal babak kedua.
Masuknya Coman membuat daya gedor Les Bleus meningkat. Deschamps juga menginstruksikan Antoine Griezmann bermain lebih mendekat dengan striker utama, Olivier Giroud.
“Saya tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Ketika Irlandia memimpin, itu membuat kami sedikit tidak nyaman pada babak pertama. Mereka menunjukkan antusiasme, tetapi kami harus menggali lebih dalam, mengatasi situasi dan menusuk ke depan,” ujar Deschamps.
“Perubahan taktik pada saat jeda adalah untuk mendapatkan lebih banyak eksistensi di lini depan. Irlandia bermain cukup dalam sehingga kami ingin Griezmann lebih mendekati Giroud, menambah kecepatan dengan kehadiran Coman dan mengoptimalkan sayap lebih baik,” sambungnya.
Dengan masuknya Coman, Payet tak lantas lebih jauh mundur ke lini tengah. Dengan kata lain, Prancis bermain dengan empat penyerang pada babak kedua: Payet, Giroud, Griezmann, dan Coman.
“Di atas semua, kami mendapatkan lebih banyak eksistensi di sektor depan. Empat pemain menyerang semua mampu menciptakan peluang,” sebut Deschamps.
Deschamps sendiri mengaku tak banyak berbicara kepada pemainnya saat jeda pertandingan. Dia hanya meminta skuat Les Bleus untuk bermain lebih tenang pada babak kedua.
“Saya bisa mengangkat suara lebih tinggi pada saat jeda babak pertama, tapi kami harus tetap tenang dan sedikit membangunkan mereka. Para pemain memainkan bagian mereka, bukan hanya yang di lapangan, tapi juga pengganti,” tutur mantan kapten timnas Prancis itu.