Bernardo Tavares Geram Pemainnya Jadi Korban Rasialisme: Ini Bukan Perang!

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, geram betul mendengar pemainnya jadi korban rasialisme orang suporter tak bertanggung jawab. Dia bilang sepak bola sebenarnya merupakan alat pemersatu, bukan malah jadi seakan peperangan.

Seperti diketahui, setelah pertandingan pembuka antara Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 3 Juli lalu, memang terjadi rasialisme di media sosial. Tindakan tak terpuji itu menimpa PSM Makassar yakni Yuran Fernandez, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa.

Bernardo Tavares Geram Pemainnya Jadi Korban Rasialisme: Ini Bukan Perang!
PSM

Kondisi ini jelas bikin Bernado Tavares bingung. Padahal, dalam sepak bola menurutnya, kalah, menang atau seri sudah biasa. Jangan malah, kata dia, ada pihak yang tak menerima hasil dalam sepak bola.

“Dalam sepak bola ada menang, kalah, dan seri. Tapi apa yang tidak [bisa] dihilangkan adalah rasis. Jadi tolong hargai dan respek kepada pemain PSM Makassar. Kita harus respek satu sama lain, kalau tidak memberikan respek apalah arti olahraga ini, karena semua berlandaskan respek,” ungkap Bernardo Tavares dikutip dari CNN.

Bernardo Tavares Ingin Sepak Bola Dinikmati

Bernardo Tavares Geram Pemainnya Jadi Korban Rasialisme: Ini Bukan Perang!
Liga Indonesia Baru

Bernardo Tavares ingin sepak bola bisa dinikmati oleh semua pihak apa pun hasilnya. Jangan sampai ketika tim kesayangannya tak mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan, suporter berlaku di luar batas.”

Sepak bola seharusnya bisa kita nikmati, bukan malah peperangan di dalam maupun di luar lapangan. Jadi kita harus respek satu sama lain,” tutup pelatih asal Portugal itu.

More From Author

Berita Terbaru