Mantan presiden Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional, FIFA, Sepp Blatter, membantah isu yang mengatakan bahwa Qatar telah melakukan suap untuk mendapatkan hak sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Sebelum Blatter disanksi selama delapan tahun akibat kasus suap, rumor negatif tentang pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia memang telah berkembang. Qatar disebut-sebut telah membeli beberapa hak suara demi mengalahkan Amerika Serikat yang menjadi pesaing terkut mereka ketika itu.
Kendati demikian, pria asal Swiss tersebut menegaskan bahwa uang sama sekali tidak memiliki pengaruh atas pemilihan Qatar, melainkan karena tekanan politik.
Blatter mengklaim bahwa mantan presiden UEFA, Michel Platini, telah diminta oleh mantan presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, untuk mengganti pilihannya dalam pemungutan suara.
“Anda tidak bisa membeli Piala Dunia,” tegas Blatter seperti yang dikutip oleh Sky Sports.
“Untuk Piala Dunia 2022, Platini setidaknya sempat menghubungi saya dan mengatakan bahwa kami memiliki rapat dengan kepala negara dan jika kepala negara tersebut menyuruhnya mendukung Prancis karena alasan lain, maka ia akan melakukannya. Ia sungguh tepat. Ia menelepon saya dan mengatakan suara saya tidak akan jatuh ke Amerika.”
“Saya tahu akan ada masalah, kami mencoba tetapi semua sudah terlambat. Itu terjadi satu pekan atau 10 hari sebelum pemungutan suara. Saya mencoba untuk melihat suara yang tersisa bagi Amerika, tetapi mereka kalah empat suara,” tambah dirinya.