Bojan Hodak Merasa Diremehkan di Negerinya Sendiri

BACA JUGA

Football5Star.net, Indonesia – Mengantar Persib Bandung juara Liga 1 2023-24, Bojan Hodak menguatkan citranya sebagai spesialis penakluk ASEAN. Sebelumnya, dia pernah 2 kali menjuarai Liga Malaysia dan 1 kali menjuarai Liga Kamboja. Total, sejak berkiprah di ASEAN, dia sudah mengoleski 10 trofi, termasuk bersama timnas U-19 Malaysia.

Pencapaian itu tentu membuat dia bangga. Namun, dia tak berharap dilirik oleh klub-klub besar Kroasia, apalagi timnas Korasia. Dia merasa diremehkan di negerinya sendiri meskipun sudah punya prestasi apik di ASEAN. Menurut dia, hal itu juga dialami para pelatih Kroasia lain yang berada di luar negeri.

Bojan Hodak membawa Persib Bandung juara Liga 1 2023-24.
Instagram @bojanhodakluka

“Saya pikir (Kroasia) tak ada masalah (soal pelatih). (Branko) Ivankovic di Cina, (Dragan) Talajic di Bahrain, (Igor) Stimac di India, (Krunoslav) Jurcic di Mesir, (Alen) Horvat di Arab Saudi,” urai Bojan Hodak soal kecenderungan klub-klub besar Kroasia merasa sulit mencari pelatih baru seperti dikutip Football5Star.net dari media Kroasia.

Dia menambahkan, “Kami tak cukup mengapresiasi profesi kami ini dan cenderung memilih orang asing. Namun, saya tak tahu orang asing yang punya karier melatih bagus di Kroasia. Poinnya, pelatih-pelatih Kroasia selalu meraih hasil bagus di seluruh dunia. Namun, dia sini, publik meremehkan mereka.”

Bojan Hodak saat perayaan juara Liga 1 2023-24.
Instagram @bojanhodakluka

Bojan Hodak Tak Lagi Ngoyo

Sudah lama berkiprah di ASEAN, Bojan Hodak juga tak lagi berambisi melatih di Eropa. Selama ini, dia cukup sering mendapatkan tawaran, tapi tak menemukan kecocokan. Kini, dia cenderung pasrah. Bila memang masih ada kesempatan dan cocok, dia akan menerimanya. Jika tidak, dia tak akan menyesal dan kecewa.

“Saya pernah memikirkan hal itu, tapi banyak hal harus tepat dan itu tak pernah terjadi. Ada beberapa panggilan, pertanyaan, tapi situasinya meminta saya untuk segera datang, sementara saya masih terikat kontrak lain. Saya pernah begitu ingin menembus Eopa, tapi sekarang tidak lagi. Jika terjadi, jadilah, tapi tak harus,” ujar Hodak lagi.

Bojan Hodak nyaman berkarier di ASEAN.
Instagram @bojanhodakluka

Secara pribadi, Hodak juga sudah tak dekat lagi dengan Eropa. Sejak 1996, dia sudah meninggalkan negaranya dan hanya sempat sejenak kembali ke sana pada pengujung kariernya sebagai pemain. Sebagai pelatih, dia sepenuhnya berkiprah di Asia, tepatnya ASEAN. Hanya semusim dia sempat berkiprah sebagai asisten pelatih di Cina.

“Saya tak pernah lagi di Kroasia sejak 1996. Saya dan istri, Junie, tinggal di Kuala Lumpur. Kami hanya ke Kroasia saat pandemi Corona karena di Asia aturannya sangat ketat,” kata Hodak. “Namun, sejak itulah Luka tak ingin kembali. Dia bersekolah di Zagreb dan tinggal bersama paman serta neneknya.”

More From Author

Berita Terbaru