Borussia Dortmund Terancam Perpecahan Antarpemain

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Skuat Borussia Dortmund terancam perpecahan. Tanda-tanda ke arah sana terlihat dari pertentangan antara dua pemain senior, Mats Hummels dan Emre Can. Meskipun terlihat biasa, hal itu dinilai Mounir Zitouni, eks pesepak bola dan jurnalis Kicker, tak bisa dibiarkan.

Selepas laga melawan Hannover 96 pada putaran kedua DFB Pokal, Can terang-terangan tak suka terhadap Mats Hummels yang doyan mengumbar kritik di media massa. Dia menilai sikap eks bek Bayern Munich itu sudah berlebihan karena berkali-kali mengungkapkan kritik secara terbuka.

“Semua orang berbeda. Aku lebih suka mendiskusikannya secara internal. Setiap orang harus tahu apa yang bisa disampaikan kepada publik,” kata Emre Can kepada Sky seperti dikutip Football5Star.com dari Sport1. “Aku bukanlah tipe yang sama dengan Mats soal ini.”

Emre Can terang-terangan mengaku berseberangan dengan Mats Hummels.
Getty Images

Dalam sepekan terakhir, Hummels memang tak henti mengkritik rekan-rekan setimnya. Salah satu sasaran kritiknya adalah Karim Adeyemi yang dinilai kerap ingin unjuk skill di lapangan, tapi tak sesuai dengan kebutuhan tim. Hal itu terlihat saat Borussia Dortmund melawan Sevilla dan Union Berlin.

“Beberapa orang menilai sepak bola itu harus seksi, sepak bola indah itu adalah aksi dengan tumit, gocek satu, dua tiga kali pada jarak 5 meter. Namun, pemain harus tahu bahwa dia harus selalu melakukan hal yang benar dan itu kadang kala bukanlah hal istimewa,” ujar Hummels.

Sementara itu, setelah gol kedua Union yang diawali umpan tumit Adeyemi yang tak sukses di lini tengah, dia berujar, “Kadang kala, umpan sederhana 20 meter ke belakang adalah solusi terbaik. Tentu saja, aksi seperti itu tak akan muncul di media sosial.”

Karim Adeyemi dikritik Mats Hummels karena terkesan ingin pamer skill di lapangan.
Getty Images

Zitouni Peringatkan Borussia Dortmund

Bagi Mounir Zitouni, sosok Mats Hummels dengan kritik terbukanya sangatlah penting bagi tim. Namun, dia juga sepakat dengan Emre Can bahwa kritik ke dalam tim, apalagi yang menyangkut individu tertentu, harus disampaikan secara internal, tidak diumbar kepada publik. Masalahnya, mereka kini berseberangan dan potensial membuat tim terpecah.

“Apakah ini konflik? Ya. Dan ini bisa menjadi masalah. Di dalam tim, ada beberapa aturan yang harus dihormati untuk menjaga struktur tetap stabil dan orang-orang alpha seperti Hummels tak kehilangan dukungan di dalam grup. Jika ini terjadi dan pelatih tak menciumnya, masalah akan makin besar,” urai Zitouni dalam kolomnya.

Mats Hummels kerap merasa kecewa oleh performa para pemain Borussia Dortmund.
Getty Images

Dalam pandangan Zitouni, pernyataan Can menunjukkan ada arus berbeda di dalam tim. Potensi perpecahan muncul karena bisa jadi para pemain muda macam Adeyemi, Nico Schlotterbeck, Youssoufa Moukoko Salih Oezcan, dan Jude Bellingham merasa dibela dan berbalik tak respek kepada Hummels.

Adanya potensi perpecahan itu, kata Zitouni yang pernah menimba ilmu di Universitas Goether dan Universitas Tunis, harus diantisipasi sedini mungkin. “Perlu diingat, konflik besar selalu saja diawali dengan konflik kecil,” ucap pria berdarah Jerman-Tunisia tersebut.

Zitouni memperingatkan Borussia Dortmund, dalam hal ini pelatih Edin Terzic, tak mengabaikan hal ini. Di tengah performa yang fluktuatif, Die Schwarzgelben harus kompak, jangan malah terpecah belah. “Ini harus segera dibicarakan secara persoal. Kalau tidak, masalahnya bisa jadi lebih besar,” kata dia lagi.

More From Author

Berita Terbaru