Football5Star.com, Indonesia – Tunku Ismail Idris bin Sultan Ibrahim, pemilik Johor Darul Ta’zim, kembali membuat sensasi. Kali ini, bos JDT itu membuat kaus dengan grafis tulisan “#Tangan Ghaib”. Dia mempromosikan kaus itu di akun Instagram-nya dan akan dijual di toko online JDT.
Tunku Ismail alias Tunku Mahkota Johor rupanya belum bisa melupakan tudingan sebagai tangan gaib di timnas Malaysia. Setelah Harimau Malaya tersingkir pada fase grup Piala AFF 2020, dia dituding sebagai sosok yang membuat pelatih Tan Cheng Hoe tak dapat membawa semua pemain terbaiknya.
Setelah berdiam diri beberapa lama, bos JDT akhirnya buka suara lewat wawancara khusus dengan Astro Arena. Dia membantah tudingan banyak pihak dan balik menyudutkan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan Tan Cheng Hoe. Menurut dia, kedua pihak itu tak terbuka dalam komunikasi dengan para suporter dan media.
Tak diduga, insiden itu pun jadi ide bisnis bagi putra mahkota Kesultanan Johor itu. Dia lantas membuat kaus dengan tulisan “#Tangan Ghaib” dengan dua versi, yakni hitam dan putih. Grafisnya terbilang sederhana. Selain tulisan, ada gambar tangan dengan uluran tali pada jemarinya.
Bos JDT Tak Berambisi Jadi Presiden FAM
Tunku Ismail Idris lantas mempromosikan langsung kaus tersebut lewat akun Instagram-nya. “T-shirt terbaru saya dicetak besok. Siapa yang mau, DM. Bisa didapatkan di Toko Online JDT tidak lama lagi! Nantikan,” tulis bos JDT tersebut seperti dikutip Football5Star.com dari unggahan Instastory-nya.
Tentu saja, kaus kontroversial itu dibuat sebagai tamparan dan sindiran bagi pihak-pihak yang menudingnya sebagai tangan gaib di balik timnas Malaysia di Piala AFF 2020 lalu. Di samping itu, kaus tersebut juga jadi pengingat insiden tak mengenakkan setelah Harimau Malaya terkapar di Singapura.
Secara pribadi, Tunku Mahkota Johor tak punya kepentingan apa pun untuk merecoki timnas Malaysia. Dia bahkan tak berambisi menggusur Datuk Hamidin Mohd Amin dari kursi Presiden FAM. Perlu dicatat, dia sebetulnya pernah berada di sana pada 2017-18.
Sebagai bos JDT, Tunku Ismail Idris menegaskan, dirinya tak bisa jadi Presiden FAM karena rawan terjebak dalam konflik kepentingan. Dia malah menyebut Vincent Tan yang memiliki klub di luar Malaysia. Namun, itu pun berisiko karena Tan tak paham betul situasi dan kondisi persepakbolaan Malaysia.
