Bos JDT Mencak-Mencak Dituding Recoki Timnas Malaysia

BACA JUGA

Banner Gamespool

Football5Star.com, Indonesia – Tunku Ismail Idris atau Tunku Mahkota Johor, pemilik Johor Darul Tazim, mencak-mencak. Bos JDT itu marah besar dituding sebagai tangan gaib yang merecoki kewenangan Tan Cheng Hoe di timnas Malaysia pada Piala AFF 2020. Dia membantah keras dan merasa dikambinghitamkan.

Kegagalan Malaysia di Piala AFF 2020 memunculkan isu tak sedap. Dikabarkan ada tangan gaib yang membuat Cheng Hoe tak bisa membawa skuat terbaik ke Singapura. Komite independen yang menyelidiki kegagalan itu pun menyebutkan ketiadaan core players dalam laporannya.

Sosok yang dituding sebagai tangan gaib itu adalah Tunku Mahkota Johor. Dia diduga tak mau melepas sejumlah pemain yang jadi andalan Cheng Hoe. Di antaranya Matthew Davies, La’Vere Corbin-Ong, Syamer Kutty, hingga Mahamadou Sumareh.

Tan Cheng Hoe mendapat dukungan penuh bos JDT.
fam.org.my

Tentu saja Bos JDT tak terima. Dia menegaskan, ada alasan jelas yang membuat para pemain itu tak bisa membela timnas Malaysia di Piala AFF. Sayangnya, kata dia, itu tak disampaikan secara terbuka kepada para suporter dan media oleh FAM dan Cheng Hoe.

“Mengapa mereka tidak jelaskan bahwa Matthew Davies harus operasi hernia? Ada 4 cm otot paha Corbin-Ong terkoyak. Kenapa tak ada yang bicara?” urai Tunku Ismail Idris seperti dikutip Football5Star.com dari Astro Arena.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, “Kemudian Natxo Inxa selepas final Piala Malaysia terbang ke Barcelona untuk memeriksakan jantungnya. Kemudian ada anggapan saya tak mau lepas pemain. Saya jadi kambing hitam karena semua orang mau menyelamatkan diri masing-masing.”

Bos JDT Ungkap Fakta Mengejutkan

Bagi Tunku Mahkota Johor, sangat tak beralasan dirinya dituding tak mau melepas pemain ke timnas Malaysia. Buktinya, ada 7 pemain yang dibawa Tan Cheng Hoe ke Singapura. Di antara mereka bahkan ada pemain yang hanya cadangan di JDT.

“Jika saya adalah tangan gaib atau ganggu timnas, kami tak akan lepas Arif Aiman. Dia itu MVP musim ini. Pelatih juga memilih Syafiq Ahmad dan Akhyar Rashid yang kurang jam bermain. Namun, kami tetap lepas mereka,” ucap Bos JDT berumur 37 tahun tersebut.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa sumber segala kekacauan adalah perubahan rencana yang dilakukan FAM. Awalnya, kata dia, FAM akan mengirim timnas U-23 ke Piala AFF 2020. Namun, perubahan jadwal dari AFF membuat mereka mengubah rencana secara mendadak.

Mahamadou Sumareh dibela bos JDT.
the-afc.com

“Pemain bukan robot. Mereka punya hati dan sudah menyusun rencana untuk liburan akhir musim bersama keluarga. Namun, tiba-tiba saja mereka dipanggil ke timnas. Saya tahu semangat pemain agak kendur. Celakanya, pelatih juga tidak memainkan perannya dalam situasi ini,” ucap Tunku Ismail Idris lagi.

Secara khusus, dia membela Mahamadou Sumareh. “Dia sudah bertahun-tahun tak pulang untuk bertemu keluarganya. Dia sudah merencanakan ini selama setahun. Lalu, dia meminta izin kepada FAM dan Tan Cheng Hoe. Kenapa tak dijelaskan duduk perkaranya sampai kemudian muncul headline Sumareh menolak bela timnas?” kata dia dengan penuh kegeraman.

Tunku Mahkota Johor berharap hal-hal seperti ini tak terulang kembali. Bos JDT itu meminta FAM membuat rencana jelas setiap tahun dan memperbaiki komunikasi dengan suporter dan media agar tak terjadi asumsi-asumsi dan tuduhan tak berdasar.

More From Author

Berita Terbaru