Pelatih Hanoi FC Kesal Kompetisi Kerap Diganggu Agenda Timnas

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Kebijakan Asosiasi Sepak Bola Vietnam (VFF) yang sangat mengutamakan agenda timnas Vietnam, termasuk di level junior, mendapat kritik dari pelatih Hanoi FC, Bozidar Bandovic. Dia kesal karena kebijakan itu membuat kompetisi kerap terhenti untuk waktu lama.

Saat ini, V. League 1 baru memasuki pekan ke-4, tapi harus terhenti 1,5 bulan karena ada agenda untuk tim U-20, tim U-23, dan timnas Vietnam. Hal itu membuat Bandovic geleng-geleng kepala. Dalam pandangannya, hal seperti ini tidaklah bagus bagi sepak bola Vietnam.

Kompetisi V.League 1 terhenti selama 6 pekan karena agenda timnas Vietnam.
zingnews.vn

“V. League akan memasuki jeda 1,5 bulan. Lalu, sebulan lagi (17 April — 19 Mei). Saya tak pernah melihat ada kompetisi dengan dua kali jeda seperti ini,” urai Bozidar Bandovic dalam konferensi pers pascalaga timnya melawan Thanh Hoa seperti dikutip Football5Star.com dari Zing.

Dia menambahkan, “Bahkan di Thailand, ketika saya bekerja di sana, hanya ada sekali jeda dan tak selama ini. Saya pikir ini akan berdampak pada semua klub di Vietnam. Selain itu, para pemain timnas juga butuh waktu untuk istirahat. Mereka itu bukan mesin.”

Pengalaman Baru Bozidar Bandovic

Bozidar Bandovic pantas terkaget-kaget. Pernah bekerja di Yunani, Azerbaijan, Thailand, hingga India, baru kali ini dia menghadapi realitas unik ketika kompetisi terpotong-potong oleh agenda timnas Vietnam. Maklum saja, dia baru didpuk sebagai pelatih Hanoi FC pada Januari lalu.

Andai datang pada tahun lalu, Bandovic dipastikan lebih terperangah. Bukan apa-apa, kompetisi sempat terhenti dari medio Maret hingga akhir Juni 2022. Saat itu, ada event yang berlangsung secara beruntun, yakni SEA Games XXXI dan Piala Asia U-23.

Bozidar Bandovic menilai penundaan kompetisi dalam waktu lama tidak bagus bagi tim dan pemain.
vnexpress.net

Penundaan kompetisi dalam waktu berbulan-bulan itu dilakukan karena tim U-23 harus menjalani pemusatan latihan sebelum terjun di ajang sesungguhnya. Hal ini tentu saja menuai protes, terutama dari pelatih asal Eropa. Kebijakan itu dinilai tak bagus, baik bagi pemain timnas maupun mereka yang tak dipanggil ke timnas.

Akan tetapi, VFF sejauh ini tetap konsisten menerapkan kebijakan tersebut. Salah satu sebabnya, Vietnam terbukti berprestasi. Mereka 2 kali meraih medali emas SEA Games dan 1 kali juara Piala AFF. Timnas Vietnam pun melaju hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

More From Author

Berita Terbaru