Breel Embolo, “Balotelli” dari Rossocrociati

BACA JUGA

Prediksi: Kolombia vs Panama

Prediksi: Uruguay vs Brasil

Prediksi: Belanda vs Turki

Prediksi: Inggris vs Swiss

Football5star.com, Indonesia – Breel Embolo cetak gol di match kedua grup A EURO 2020 antara Wales vs Swiss di Baku Olympic Stadium, Sabtu (12/6/2021). Sayangnya gol Breel Embolo hanya mampu membawa Swiss bermain imbang 1-1 melawan Wales.

Embolo lahir di Kamerun pada 14 Februari 1997. Ia lalu bersama ibundanya berangkat ke Swiss. Menurut sang ibu, keputusan untuk pindah ke Swiss karena di Kamerun, ia merasa tak ada harapan untuk anak-anaknya di masa depan.

Swiss - Wales - uefa. com

Sepak bola kemudian menjadi alat untuk Embolo bisa beradaptasi dengan kehidupan di Swiss. Karier sepak bola Embolo dimulai saat ia masuk ke tim akademi FC Nordstren. Bakat membawanya ke Basel, salah satu tim terbesar di Swiss.

Diceritakan oleh Embolo seperti dikutip Football5star.com dari The Guardian, saat awal menjalani karier di FC Nordstren, ia selalu berangkat dari rumah menggunakan bus melewati rute yang sangat panjang.

“Ada banyak anak laki-laki yang naik bus. Itu adalah waktu yang sangat baik, sangat istimewa. Saya mendapatkan banyak teman melalui sepak bola,” ungkap Embolo.

Bree Embolo dinaturalisasi oleh pemerintah Swiss pada Desember 2014. Di tahun yang sama, ia menjadi bagian dari tim utama Basel. Tiga musim di Basel, insting Embolo sebagai seorang striker semakin terasah. Klub Bundesliga, Schalke 04 kemudian meminang Embolo pada 2016.

Di Schalke 04, Embolo bermain tiga musim dan pada 2019, ia pindah ke Borussia Mönchengladbach. Bergabung sejak 2019 di Borussia-Park, catatkan 13 gol di semua kompetisi.

Sisi liar Breel Embolo

Pemain satu ini bisa dibilang memiliki karakter sama dengan Mario Balotelli dari sisi kontroversial sebagai pemain muda. Pada akhir Januari 2021, Embolo ditangkap di sebuah pesta ilegal Essen, Swiss.

Embolo membantah kabar penangkapan tersebut. Ia berdalih sedang menonton pertandingan basket dengan dua temannya di sebuah pub yang dekat dengan pesta ilegal tersebut. Pernyataan Embolo ini kemudian dibantah oleh pihak kepolisian.

Dikutip dari Frankfurter Allgemeine, pihak polisi menyebut bahwa pemain 24 tahun tersebut melarikan diri saat polisi tiba. Embolo berlari melintasi atap ke flat terdekat dan bersembunyi di bak mandi untuk menghindari penangkapan. Atas kasus ini, ia kemudian didenda ribuan dolar.

Breel Embolo, Balotelli dari Rossocrociati

Ini bukan kasus pertama Embolo. Pada Desember 2019, ia beberapa kali terkena masalah lalu lintas, seperti ditangkap karena mengendarai menggunakan ponsel.

Ditelesuri lebih jauh, sisi liar Embolo sudah ia lakukan sejak bermain di tim junior FC Nordstren. Embolo pernah menurunkan celananya dan memperlihatkan alat kelaminnya ke rekan-rekannya saat sesi latihan. Tindakannya itu membuat marah pelatih FC Nordstren, Karl Muller.

“Dia tidak lagi dapat diterima. Saya tidak membiarkan bermain selama tiga minggu. Saya bahkan ingin mengusir ia selamanya,” ungkap Muller.

Namun sama seperti Balotelli, di balik sisi liarnya, Embolo juga memiliki sisi sosial yang sangat tinggi. Ketika berusia 18 tahun, Breel Embolo mendirikan yayasan Embolo untuk mendukung anak-anak pengungsi dari Kamerun dan Peru untuk tinggal di Swiss.

“Kami melakukan berbagai hal, seperti mendukung anak-anak di sekolah dan mendukung remaja di Peru yang hamil di usia muda dan tidak tahu harus berbuat apa,” ucapnya.

More From Author

Berita Terbaru