Carlos Queiroz Naik Pitam Ditanya Soal Konflik di Iran Jelang Piala Dunia 2022

BACA JUGA

Football5star.com, Indonesia – Iran datang ke Qatar dengan masalah di luar sepak bola. Anak asuh Carlos Queiroz diterpa banyak isu miring terkait situasi sosial dan politik dalam negeri negara tersebut.

Iran sedang tidak baik-baik saja. Mereka menjadi sasaran kritik dunia setelah seorang perempuan, Mahsa Amini, ditangkap polisi karena tidak mengenakan jilbab.

Kemarahan makin memuncak karena tidak hari setelah ditangkap, Mahsa Amini meninggal dunia karena diduga disiksa oleh polisi setempat.

mahsa amini-iran-eaworldview
eaworldview

Akibatnya publik Iran mengamuk dan mengutuk rezim. Unjuk rasa silih berganti dilakukan. Cara rakyat mengkritik ini pun disambut dnegan cara represif oleh aparat.

Menurut laporan BBC, setidaknya sudah 15 ribu orang ditangkap karena unjuk rasa. Bahkan 20 di antaranya telah dijatuhi hukuman mati.

Apa yang terjadi di Iran turut mengganggu tim nasionalnya. Bahkan tidak sedikit pula yang menuntut anak asuh Carlos Queiroz didiskualifikasi dari Piala Dunia 2022.

iran-mahsa amini-cnbc
cnbc

Dalam konferensi persnya, pelatih asal Portugal juga mendapat pertanyaan soal konflik di Teheran. Pertanyaan tersebut rupanya membuat dia naik pitam. Dia sampai meninggalkan ruang pers karena terus dihujani pertanyaan yang sama dari media.

 Carlos Queiroz Hormati Perbedaan

Para penggawa Iran sejatinya mendukung para pengunjuk rasa. Mereka juga sangat marah dengan kematian Mahsa Amini.

Dua bintang andalan, Serdar Azmoun dan Saman Ghoddos sudah bersuara lantang soal konflik di negaranya. Bukan cuma mereka.

carlos queirzo-Carlos_Queiroz
@Carlos_Queiroz

Para legenda juga berdiri bersama rakyat. Ali Daei, Javad Nekounam, sampai Ali Karimi berkali-kali meminta pemerintah dan polisi berhenti bertindak represif.

Sementara itu, Carlo Queiroz melihat ada prokontra di tubuh timnas. Tapi situasi tersebut sama sekali tidak menggangu persiapan mereka.

:Kita fokus dalam permainan. Di sini beberapa orang setuju, beberapa lainnya tidak setuju dengan itu. Tapi kami sebagai tim tetap bersatu di lapangan,” kata mantan nakhoda timnas Portugal.

More From Author

Berita Terbaru