Football5star.com, Indonesia – Ahli jantung dari St. George’s University of London, Sanjay Sharma memiliki analisis terkait kondisi Christian Eriksen yang tiba-tiba kolaps di pertandingan Denmark vs Finlandia di EURO 2020, Minggu (13/6/2021). Menurut Sanjay, kemungkinan besar Christian Eriksen terindikasi terkena infeksi virus corona subklinis.
Sekedar informasi, yang dimaksud dari terinfeksi virus corona subklinis ialah orang-orang yang tidak menunjukkan gejala sama sekali, tapi sudah positif terkena virus.
Sanjay sendiri merupakan ahli jantung yang pernah bekerja di Tottenham. Sanjay menyebut selama dia bekerja di klub London tersebut, Eriksen tidak memiliki riwayat medis terkait masalah jantung.
“Saya telah memberi tahu Mail on Sunday bahwa beberapa pemain mungkin memiliki infeksi virus corona subklinis yang dapat mengakibatkan jaringan parut pada jantung,” ucap Sanjay seperti dikutip Football5star.com dari Sport Star, Senin (14/6).
Jaringan parut di otot balik kanan jantung mengakibatkan kardiomiopati. Kondisi ini dapat mengakibatkan denyut jantung menjadi tidak beraturan. Namun dari sejumlah literasi, kardiomiopati jenis ini diduga disebabkan adanya kelainan genetik.
Pernyataan dari Sanjay ini dibantah oelh CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta. Menurut Marotta, Eriksen juga tak memiliki riwayat terpapar COVID-19.
“Christian Eriksen tidak memiliki COVID-19 dan dia juga tidak divaksinasi,” kata Marotta kepada RAI Sport.
Marotta pun menegaskan bahwa tim medis Inter saat ini telah melakukan komunikasi dengan Eriksen dan juga tim medis Denmark.
“Saya dapat mengatakan staf medis Inter telah melakukan kontak dengan mereka sejak awal kejadian,” tambah Marotta.
