Legenda Barcelona, Johan Cruyff mengkritik filosofi permainan Louis van Gaal di Manchester United dan tingkah laku manajer Chelsea, Jose Mourinho.
Man. United tidak berdaya saat dikalahkan Arsenal tiga gol tanpa balas di Stadion Emirates pada lanjutan , Minggu (4/10). Kekalahan itu membuat Setan Merah kehilangan posisi di puncak klasemen serta melorot ke posisi ketiga tepat di bawah Manchester City dan Arsenal.
Cruyff mengklaim gaya bermain Man. United mengecewakan para pendukungnya. Sebagai peraih 20 trofi , Man. United yang sejak musim lalu ditukangi Van Gaal dinilai seharusnya mampu mengendalikan permainan lebih baik.
“Dia (Van Gaal) tidak mendominasi permainan. Saya suka permainan yang mendominasi. Manchester (United) tidak menerapkan itu,” kata Cruyff, seperti dilansir Sky Sports.
“Saya tidak berpikir demikian (Van Gaal terlalu berhati-hati). Anehnya, mereka mendapat hasil bagus ketika melawan klub besar dan menemui kesulitan ketika menghadapi klub kecil. Itu situasi yang aneh,” lanjutnya.
“Saya pikir hasil menjadi nomor dua, permainan adalah yang utama. Uang sangat penting, tetapi selalu menjadi nomor dua. Di Inggris permainannya berbeda, setiap orang punya gayanya masing-masing. Gabungan dari beberapa pola selalu bagus,” ujar mantan pelatih Ajax Amsterdam tersebut.
“Hal yang terpenting adalah fans, mereka pulang ke rumah dengan bahagia. Ini bukan waktu yang bagus untuk mereka dan anda seharusnya memberikan sesuatu yang bisa mereka nikmati,” seru Cruyff.
Selain itu, Cruyff juga mengikritik Mourinho yang kerap menciptakan kontroversi dan menganggu atmosfer ruang ganti Chelsea.
Pada awal musim, manajer asal Portugal itu menjadikan salah seorang tim medis, Eva Carneiro sebagai biang kekalahan Chelsea dari Crystal Palace. Usai kalah 1-3 dari Southampton akhir pekan lalu, Mourinho melayangkan kritik terhadap Asosiasi Sepak Bola Inggris yang berpotensi berujung sanksi baginya.
“Dia (Mourinho) adalah kontroversial. Apa yang saya suka adalah dia selalu mampu menciptakan suasana yang bagus antara para pemain dan yang tidak saya suka adalah dia selalu menempatkan diri dalam sebuah keributan,” papar Cruyff.
“Itu mungkin dikarenakan latar belakangnya di mana dia tidak pernah diteriaki atau disoraki oleh 100 ribu orang. Mungkin itu penyebabnya atau ketertarikan media, tetapi saya tidak berpikir dia mendidik anak-anak dalam bermain bola atau kehidupan,” bilang mantan pelatih Barcelona tersebut.