Pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps, mengampanyekan persatuan dalam olahraga. Menurutnya tidak ada perbedaan dalam olahraga.
Timnas Prancis akan menjalani laga uji coba melawan timnas Inggris di Stadion Wembley pada hari Rabu (18/11). Ini adalah laga pertama setelah teroris menyerang Kota Paris akhir pekan lalu.
Ketika teroris menyerang, Prancis sedang menghadapi Jerman di Stadion Stade de France. Bahkan, pelaku bom bunuh diri hampir saja masuk ke dalam stadion seandainya tidak dilarang oleh petugas keamanan.
Dalam konferensi pers menjelang pertandingan melawan Inggris, Deschamps mengatakan bahwa seluruh skuat Prancis siap untuk bermain meski masih diliputi suasana duka.
“Kami akan merasa lebih bangga ketika berada di lapangan untuk mengenakan warna yang menjadi identitas kami, yakni merah, putih, dan biru,” ujar Deschamps seperti yang dikutip oleh Guardian.
Pelatih berumur 47 tahun tersebut dilaporkan terlihat cukup tegang dan sangat berhati-hati dalam pemilihan kata yang akan diucapkan.
“Olahraga tidak mengenal warna dan tidak mengenal agama. Semuanya diterima di dalam olahraga,” tegas Deschamps.
“Ini adalah tentang keberagaman di seluruh aspek. Ini adalah cara untuk mempersatukan semua orang dan penting bagi kami untuk melakukannya,” pungkasnya.
Akibat serangan teroris, sempat ada rencana untuk membatalkan laga antara Inggris melawan Prancis. Tetapi, pihak Les Blues menginginkan agar semua tetap berjalan sesuai rencana, sehingga pertandingan tetap akan digelar.
