Football5star.com, Indonesia – Prancis hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Ukraina di pertandingan pertama babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, Kamis (25/3/2021). Hasil ini tentu mengecewakan bagi anak asuh Didier Deschamps tersebut.
Hasil imbang ini kemudian berimbas dengan kritik terhadap taktik yang diterapkan Didier Deschamps. Di laga melawan Ukraina, Deschamps menerapkan taktik 4-5-1. Taktik ini dianggap sudah usang. Deschamps diminta untuk menerapkan tiga bek, skema yang saat ini tengah populer.
Menanggapi hal tersebut, Deschamps menegaskan bahwa pertandingan sepak bola tidak sama dengan bermain gim Pro Evolution Soccer (PES). Menurutnya, taktiknya yang ia terapkan sudah memiliki pakem yang jelas.
“Sepak bola bukanlah permainan di PlayStation. Itu tergantung pada keseimbangan, metode. Tidak seperti bermain dengan tiga bek tengah, lalu Anda mencetak banyak gol. Yang penting adalah keseimbangan. Saya tidak akan menyerah pada yang telah saya pilih,” ucap Didier Deschamps seperti dikutip Football5star.com dari Sky Sports.
“Jelas saya kecewa dengan hasil ini, tetapi Ukraina adalah lawan yang kuat. Ketika menghadapi tim dengan komposisi pemain bagus, kami membutuhkan lebih banyak manuver dan akurasi. Itu menciptakan peluang tetapi kemudian segalanya menjadi sulit di babak kedua,” tambah Deschamps.
Meski meraih hasil imbang di pertandingan pertama, Deschamps mengaku bahwa ia tidak pesimistis. Ia mengaku Prancis masih menjadi salah satu unggulan di grup D.
“Saya tidak akan pesimistis. Babak kualifikasi panjang dan rumit. Kami tidak mendapatkan tiga poin yang kami inginkan, tetapi kami akan bangkit dengan baik sebelum memainkan pertandingan berikutnya melawan Kazakhstan,”