Didier Deschamps Angkat Topi untuk Olivier Giroud

BACA JUGA

Football5star.com Indonesia – Keberhasilan Olivier Giroud memecahkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Prancis membuat pelatih Didier Deschamps angkat topi. Dia memuji Giroud yang disebutnya memiliki mental baja meski sering diterpa kritik.

Pada babak 16 besar Piala Dunia 2022, Senin (5/12/2022) WIB, Giroud mencetak satu gol untuk membanti Prancis menang 3-1 atas Polandia. Dua gol lainnya dilesakkan Kylian Mbappe, yang juga menjadi kreator untuk gol Giroud.

Prancis vs Polandia - Piala Dunia 2022 - Olivier Giroud - Squawka
Squawka

Cukup denga sebiji gol, nama Giroud sudah terukir dengan tinta emas dalam sejarah sepak bola Prancis. Bagaimana tidak, kini dia sudah mengumpulkan 52 gol dalam 117 laga, sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak Prancis. Dia melewati Thierry Henry yang membukukan satu gol lebih sedikit.

“Olivier selalu menjadi pemain penting bagi kami. Empat tahun lalu (Piala Dunia 2018) dia tidak mencetak gol, tetapi perannya krusial,” puji Deschamps, seperti dikutip Football5star.com dari jumpa pers setelah pertandingan.

Olivier Giroud - Didier Deschamps - Timnas Prancis - Lookcharms
Lookcharms

Olivier Giroud Dapat Berkah dari Cedera Karim Benzema

Pencapaian Olivier Giroud sekaligus menjawab kritik yang kerap menghujaninya. Apalagi, semula dia dibawa ke Qatar hanya untuk jadi pelapis Karim Benzema. Namun, keberuntungan menghampirinya. Benzema cedera dan terpaksa dicoret dari skuat, sehingga Giroud diplot sebagai penyerang utama.

“Dia mengalami masa-masa sulit dan sering dikritik. Namun, dia berhasil tetap kuat secara mental. Mencetak begitu banyak gol di level internasional adalah sebuah prestasi tersendiri. Selamat untuk dia dan rekan-rekan satu timnya yang memungkinkan dia melakukan itu.” kata Deschamps lagi.

Olivier Giroud - Timnas Prancis - Karim benzema - Foot01
Foot01

Didier Deschamps juga mengaku perjuangan untuk menang atas Polandia sebenarnya tak diraih dengan mudah. Meski bisa mencetak tiga gol lebih dahulu, Les Bleus sebenarnya sempat bermain di bawah tekanan. Apalagi, status mereka adalah juara bertahan.

“Sebagai favorit, kami tahu akan berada di bawah tekanan. Semua orang mengira kami akan mudah mengalahkan mereka. Kami memulai pertandingan dengan baik pada 25 menit pertama, tetapi kemudian mengalami periode yang sulit. Kami tidak bermain bagus, dengan atau tanpa bola,” aku Deschamps memungkasi.

More From Author

Berita Terbaru