Football5star.com, Indonesia – Jika ada pesepak bola yang paling sial di dunia, Elvis Manu adalah salah satunya. Bagaimana tidak, kesialan demi kesialan terus mengirigi kariernya.
Setelah berpetualang ke beberapa negara, Manu musim ini kembali ke Belanda. Ia memperkuat FC Groningen sebagai pemain pinjaman dari Botev Plovdiv.
Sayang, Manu datang Groningen masuk jurang. Ya, klub yang pernah dibela Arjen Robben itu dipastikan degradasi untuk pertama kali setelah 23 tahun.
Padahal empat musim sebelumnya Groningen tak pernah keluar dari 10 besar. Ketika Elvis Manu datang mereka langsung uturn ke Keuken Kampioen Divisie.
Hal ini seolah membenarkan bahwa pemain 29 tahun pembawa sial. Bayangkan saja, selama enam musim terakhir dia selalu terdegradasi dengan enam klub berbeda.
Ya, Manu selalu berpindah klub sejak 2016. Klub pertama yang dibawa ke divisi kedua adalah Go Aehad Eagles musim 2016-2017.
Cerita berlanjut setahun kemudian bersama klub Turki, Genclerbirligi. Tak hanya satu kub Turki yang diantar turun kasta.
Ada dua klub di Liga Turki. Karena semusim setelahnya dia pindah ke Akhisarspor. Yang unik, dia datang ke Go Ahead Eagles, Genclerbirligi, dan Akhisarspor sebagai pemain pinjaman dari Brighton.
Elvis Manu Dipinjamkan Lagi atau Bertahan?
Gagal total di Eropa, sang bomber coba peruntungan di Asia dengan memperkuat klub Cina, BJ Renhe. Sayang, nasib malang masih menyertai.
Manu sempat tidak memiliki klub selama satu musim. Kemudian pemain asal Belanda didatangkan raksasa Hungaria, Ludogorets. Namun, tak sekalipun ia dimainkan.
Justru Ludogorets meminjamkannya ke raksasa Polandia, Wisla Krakow. Krakow yang dikenal menakutkan di Polandia pun tak kuasa melawan “magis” Elvis Manu.
Musim lalu mereka degradasi dengan Manu hanya bermain 11 kali dengan torehan dua gol. Musim depan ia dipastikan kembali ke Botev Plovdiv.
Dengan catatan buruk tersebut, menarik ditunggu apakah klub Bulgaria akan memainkan jebolan akademi Feyenoord atau kembali meminjamkannya ke klub lain.
Enam kali degradasi dengan enam tim berbeda tentu membuat Manu sulit mendapat kepercayaan dari klub mana pun. Termasuk Botev Plovdiv yang selama enam musim terakhir konsisten di 10 besar Liga Bulgaria.
