Football5Star.com, Indonesia – Pengalaman pahit tak perlu terus menghantui kehidupan. Begituah prinsip yang dipegang gelandang Borussia Dortmund, Mario Goetze. Dia sudah melupakan putusan pelatih Joachim Loew tak mengikutsertakan dirinya ke skuat timnas Jerman saat Piala Dunia 2018.
Goetze mengakui, itu pil yang sangat pahit untuk ditelan. Namun, menurut dia, pengalaman buruk itu tak perlu terus menghantui perjalanan hidupnya. Apalagi, putusan Loew tersebut dinilainya tidaklah terlalu mengejutkan. Dia pun tak menyimpan dendam dan menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman berharga.
“Aku harus bangkit dari hal itu. Aku harus menerimanya sebagai pengalaman yang dapat membantuku menghadapi masa depan dan meraih tingkat berikutnya,” tutur Goetze seperti dikutip Football5Star.com dari Welt am Sonntag.
Dia menambahkan, “Aku sudah mendapat firasat pada hari-hari sebelumnya. Ketika tak dipanggil ke timnas Jerman untuk uji tanding melawan Spanyol dan Brasil pada akhir Maret, aku berpikir itu (tak dipanggil untuk Piala Dunia 2018) mungkin terjadi. Jadi, itu tak sepenuhnya mengejutkan bagiku. Namun, memang tetap saja sulit diterima begitu saja.”
Pemain berumur 26 tahun itu kini fokus bersama Dortmund menyongsong musim baru. Dia sangat antusias terhadap kedatangan Lucien Favre sebagai pelatih baru.
“Dia sangat terperinci dan itu bagus bagi kami. Sesi latihan bersama dia sangat berat da analisis-analisisnya sangat akurat. Dia berbicara tentang banyak hal. Dia menjelaskan gagasannya soal cara bertahan, menyerang, menguasai bola, dan melakukan serangan balik,” terang pemain yang sempat membela Bayern Munich itu.
Dortmund dijadwalkan melakukan uji tanding melawan Napoli pada Rabu (8/8/2018) dinihari WIB. Itu termasuk dalam rangkaian pramusim Die Schwarzgelben. Setelah itu, pada 12 Agustus 2018, mereka akan menutup program pramusim dengan menghadapi Lazio.
Tahukah Anda?
Ayah Mario Goetze, Juergen Goetze, adalah seorang profesor bidang teknologi data dan informasi. Saat Mario berumur 5 tahun, dia mendapat panggilan untuk bekerja di Universitas Dortmund. Sebelumnya, dia adalah asisten peneliti di Universitas Teknik Munich.
