Football5star.com, Indonesia – Berbicara Liga Super Cina, nama Guangzhou Evergrande selalu yang pertama diingat orang. Mereka menggebrak Asia Timur lewat mega proyeknya.
Guangzhou pernah membuat geram klub-klub Eropa saat bursa transfer. Upaya mendatangkan pemain yang diinginkan dipupus oleh raksasa Cina. Berani membayar gaji pemain dengan fantastis menjadi keunggulan mereka.
![Dulu Dilatih Lippi dan Cannavaro, Kini Guangzhou Evergrande Terdegradasi 1 marcelo lippi-bleacherreport](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/12/marcelo-lippi-bleacherreport.jpg)
Tak heran nama-nama tenar seperti Paulinho, Alessandro Diamanti, Jackson Martinez, Robinho, Lucas Barrios, serta Nemanja Gudelj pernah singgah di sana.
Bukan cuma pemain hebat yang pernah didatangkan. Pelatih-pelatih jempolan juga berhasil digaet. Yang paling terkenal tentu saja Marcelo Lippi, Fabio Cannavaro, dan Luiz Felipe Scolari.
Cara Guangzhou Evergrande mendatangkan pemain-pemain hebat dan pelatih-pelatih top terbukti jitu. Delapan gelar Liga Super Cina berhasil didapat.
![Dulu Dilatih Lippi dan Cannavaro, Kini Guangzhou Evergrande Terdegradasi 2 fabio cannavaro-larepubblica](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/12/fabio-cannavaro-larepubblica.jpg)
Termasuk dua trofi LIga Champions Asia ketika dilatih Marcelo Lippi dan Luiz Felipe Scolari. Sayang, kehebatan masa lalu sudah tidak berbekas setahun terakhir.
Guangzhou Evergrande Bangkrut dan Degradasi
Klub yang berbasis di provinsi Guangdong sudah tidak bertaji. Puncak keterpurukan dialami musim ini tatkala mereka dipastikan degradasi.
Hingga pekan ke-33, anak asuh Zhi Zheng berkutat di posisi ke-17 dari 18 klub LIga Super Cina. Menyisakan satu pertandingan lagi, mustahil mereka mengejar klub sekota, Guanzghou City di posisi ke-15 sebagai batas aman.
![Dulu Dilatih Lippi dan Cannavaro, Kini Guangzhou Evergrande Terdegradasi 3 paulinho-guangzhou evergrande-besoccer](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/12/paulinho-guangzhou-evergrande-besoccer.jpg)
Kejatuhan Guanzhou Evergrande ini jelas mengejutkan. Sebab mereka klub besar yang kaya sejarah. Apalagi musim ini masih ada Paulinho sebagai kapten tim.
Akan tetapi, jika melihat apa yang terjadi di tubuh klub, degradasi ke divisi dua tak bisa dihindarkan. Sejak musim lalu klub dihantam masalah keuangan.
Perusahaan Evergrande Real Estate Group selaku pemili klub dinyatakan bangkrut. Kebangkrutan perusahaan induk membuat klub terpaksa melepas beberapa bintang dan memotong gaji pemain.
Sejak musim lalu skuat Zhi Zheng dihuni pemain-pemain muda minim pengalaman. Dan musim ini mereka tak bisa bersaing lagi.
Hanya menang tiga kali dari 33 pertandingan, Guangzhou menyusul Hebei FC dan Wuhan Yangtze ke divisi kedua.