Football5Star.com, Indonesia – Hanif Sjahbandi terpukul betul ketika mendengar Tragedi Kanjuruhan yang pecah pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dia mengaku sempat syok ketika mendengar insiden memilukan tersebut terjadi.
Meski kini berseragam Persija Jakarta, pemain berusia 25 tahun itu pernah jadi bagian penting bersama Arema FC. Dia membela tim berjuluk Singo Edan itu sejak 2017 hingga 2019, mengantarkan klub dua kali meraih gelar Piala Presiden.
Jelas, ketika mendengar kabar adanya insiden di Kanjuruhan, Hanif Sjahbandi syok. Dia mengaku terpukul, rumah keduanya itu malah menjadi mimpi buruk bagi para suporter Arema FC, Aremania.
“Saya gak tahu harus ngomong apa ketika kejadian saya gak tahu harus apa. Saya gatau harus bagaimana karena saya menghabiskan waktu 5 tahun di Malang, Aremania seperti keluarga buat saya. Berat bagi saya ketika keluar dari Malang, terlalu nyaman,” ungkap Hanif Sjahbandi dikutip dari Republik Bobotoh.
“Dari situ kejadian kemarin sangat membekas di hati saya. Awalnya saya lihat berita 10 (korban meninggal), makin lama makin banyak. Yang paling memilukan banyak anak-anak, banyak orang tua, ibu-ibu, perih buat saya,” sambung dia.
Hanif Sjahbandi Sebut Ini Bukan Lagi Sepak Bola
Hanif menyebut kalau ini sudah bukan lagi sepak bola. Sebab, sepak bola sejatinya merupakan olahraga memberi hiburan masyarakat.
“Saya bermain bola bukan untuk melihat itu, saya main bola untuk menghibur semua. Tapi pada akhirnya seperti ini, perih,” tutup dia.
