Football5Star.com, Indonesia – Pemain Real Betis, Hector Bellerin, mengaku heran dengan isu politik yang tiba-tiba masuk ke ranah sepak bola soal konflik Rusia dan Ukraina. Padahal, perang sudah lama berlangsung di Timur Tengah, salah satunya Palestina tetapi tak ada yang membicarakannya.
Seperti diketahui, saat ini memang terjadi ketegangan antara Rusia dengan Ukraina. Dari sejumlah kabar yang diberitakan di beberapa media, pemerintah Rusia melancarkan serangan ke arah fasilitas serta pertahanan militer milik Ukraina.
Dunia sepak bola pun ramai-ramai mengecam Rusia. FIFA bahkan menangguhkan klub dan timnas Rusia karena tindakan pemerintahnya. Hal ini yang bikin Hector Bellerin. Menurutnya, seperti ada standar ganda yang belakangan ini terjadi.
“Sulit rasanya melihat kita lebih tertarik kepada perang ini dibanding yang lain. Entahlah apakah itu karena mereka (warga Ukraina) lebih mirip dengan kita atau karena konflik tersebut bisa berdampak langsung kepada kita secara ekonomi dan soal pengungsi,” ungkap Hector Bellerin dikutip La Media Inglesia.
“Perang Palestina dibungkam sepenuhnya, tak ada yang membicarakannya. Lalu ada Yaman dan Irak. Sekarang Rusia tidak diperbolehkan ikut Piala Dunia, itu adalah sesuatu yang sudah dihadapi negara lain selama bertahun-tahun,” sambung Bellerin.
Hector Bellerin Sebut Ada Pilih Kasih
Pemain pinjaman Arsenal itu mengaku ada pilih kasih terkait hukuman terhadap pelaku konflik. Dia tak membenarkan tindakan Rusia kepada Ukraina. Tetapi, untuk menunjukkan simpati, tentunya juga ditujukan kepada semua korban di dunia.
“Jika menutup mata, sama saja bertindak rasialis. Itu juga mencerminkan kekurangan empati buat nyawa-nyawa yang hilang di berbagai konflik dan kita memprioritaskan (konflik) yang berada di dekat kita,” tutup dia.
