Hitam Putih Jabatan Menpora: Dari Tekanan RRC hingga Jerat Korupsi

BACA JUGA

Banner live dan podcast baru

Football5star.com, Indonesia – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menyatakan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjadi tersangka kasus dugaan suap terkait dana hibah KONI dari Kemenpora. Terjeratnya Imam jadikan jabatan Menpora memiliki catatan hitam putih perjalanan bangsa ini.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berdiri 73 tahun lalu atau tepatnya pada 29 Juni 1946. Saat itu Ir Soekarno membentuk Kementerian Negara Urusan Pemuda. Jabatan ini pertama kali dipegang oleh salah satu tokoh peristiwa Rengasdengklok, Wikana.

Pria kelahiran Sumedang ini menjabat Menteri urusan Pemuda di empat kabinet pemerintahan, mulai dari kabinet Sjahrir II, Sjahrir III, kabinet Amir Sjarifudin I, hingga Amir Sjarifudin II. Sebelum peristiwa Gerakan 30 September, Soekarno memutuskan untuk melebur mengganti nama kementrian ini.

Menyambut Asian Games IV, Soekarno mengganti nama Kementrian Urusan Pemuda menjadi Kementerian Olahraga. Eks kiper pertama timnas Indonesia, Raden Maladi ditunjuk Soekarno untuk jabatan baru ini. Di bawah kepemimpinan Maladi ini, jabatan Menpora begitu seksi.

Tekanan RRC

Bagaimana tidak di era Maladi, tekanan atau teror politik dirasakan kementrian ini. Dikutip dari buku Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno karangan Julius Pour dan Yori Antar, Maladi sempat mendapat tekanan politik.

Peristiwa ini bermula saat surat protes datang dari Guru Dutt Sondhi yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Dewan Federasi Asian Games. Sondhi memprotes ke Maladi karena tidak diundangnya Taiwan dan Israel di Asian Games IV.

Asian Games IV
Insidethegames.biz

Surat protes itu tentu saja membuat heran Maladi. Usut punya usut, Maladi rupanya sudah mengirimkan surat undangan resmi untuk kedua negara tersebut. Wakil Taiwan bahkan sempat datang ke Jakarta untuk melihat persiapan Indonesia.

Dari sinilah masalah dimulai. Ada campur tangan politik saat itu yang membuat perwakilan Taiwan tak bisa menampakkan batang hidungnya. Pihak Imigrasi Indonesia saat itu tidak memberi izin untuk atlet Israel dan Taiwan menginjakkkan kaki di Indonesia.

Pihak Imigrasi diketahui melakukan keputusan tersebut karena instruksi dari Menteri Luar Negeri Soebandrio. Alasan Soebandrio saat itu karena kebijakan politik Indonesia soal One Chine Policy.

Keputusan Soebandrio ini tak lepas dari tekanan negara Republik Rayat Cina (RRC) yang saat itu memiliki hubungan spesial dengan Indonesia. Cina mendesak para petinggi Indonesia yang beraliran kiri untuk tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara.

Atas perselisihan ini, Soekarno sampai turun tangan dan mempertemukan Maladi serta Soebandrio. Sayangnya pada pertemuan tersebut, Maladi merasa disudutkan.

“Saya akan rela menyerahkan penyelenggaraan Asian Games kepada mereka yang merasa lebih mampu. Dengan syarat, jika seandainya kemudian terjadi kegagalan, jangan melempar kegagalan tersebut kepada bekas Menteri Olahraga,” kata Maladi usai Soebandrio mengatakan bahwa Taiwan tidak bisa datang ke Asian Games IV. 

Dari peristiwa inilah kemudian muncul gagasan Soekarno soal Games of The New Emerging Forces (Ganefo), event olahraga antar negara-negara berkembang yang berlangsung pada 10-22 November 1963 dan diikuti oleh 2700 atlet dari 51 negara. 

Jerat Korupsi

Setelah Maladi, jabatan Menpora hilang. Kemenpora dihapus dari Kabinet Ampera I hingga kabinet Pembangunan II. Baru pada kabinet Pembangunan III, Indonesia yang saat itu dipimpin Soeharto kembali memiliki Menteri Olahraga.

Abdul Gafur jadi menteri pertama mengemban jabatan ini. Nama kementrian ini juga kembali berubah pada 1983. Soeharto memutuskan untuk menyatukan pemuda dan olahraga. Dalam perkembangan selanjutnya, jabatan ini bisa dikatakan jadi ‘rebutan’ para politikus.

Semenjak kementrian ini berganti nama jadi Kementerian Pemuda dan Olahraga tercatat banyak kejadian yang menarik perhatian publik. Seperti saat era Presiden Gus Dur, kementerian ini kembali dihapuskan.

Andi Mallarangeng
Merdeka

Hingga pada akhirnya jabatan ini membawa politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Imam Nahrawi ke kasus dugaan suap. Sebelum nama Imam, Menpora di era Presiden SBY, Andi Mallarangeng juga terjerat kasus korupsi.

Andi Mallarangeng terjerat kasus korupsi Hambalang yang membuat heboh publik. Ia sendiri akhirnya mendekam di penjara selama 4 tahun karena kasus yang kabarnya merugikan negara sebesar Rp 706 miliar.

[better-ads type=’banner’ banner=’156417′ ]

More From Author

Berita Terbaru