Football5Star.com, Indonesia – Kiper Tottenham, Hugo Lloris mengakui bahwa dirinya saat ini kesulitan secara mental dan fisik. Ini karena dia bermain sampai final Piala Dunia 2022 dan harus kembali bermain untuk klub dengan segera.
Tottenham tampil cukup buruk pasca Piala Dunia 2022. Mereka hanya menang sekali dari lima laga terakhir di Premier League, kalah tiga kali di empat laga Premier League terakhir.
Lloris juga beberapa kali membuat blunder, terakhir paling fatal di laga lawan Arsenal (15/1/23) dimana dia menyebabkan gol pertama.
Lloris mengatakan bahwa untuk pemain seperti dirinya yang bermain setiap tiga hari, kalah di final Piala Dunia dan langsung kembali bermain untuk klub, itu cukup sulit.
“Dari awal September, kami bermain setiap tiga hari hingga Piala Dunia. Kemudian ketika Anda menyelesaikan Piala Dunia, untuk pemain yang mencapai final, dalam waktu satu minggu Anda harus kembali ke klub Anda dan mengulanginya lagi setiap tiga atau empat hari,” ujar Lloris seperti dilansir Football5Star.com dari Mirror.
“Jadi sangat sulit secara mental tetapi juga secara fisik untuk tetap dalam kondisi terbaik Anda. Tapi itulah tuntutan kompetisi tahun ini. Bahkan jika terkadang Anda dapat menghadapi kesulitan, Anda tidak akan menyerah,
“Anda ingin melanjutkan, Anda ingin mendorong dan juga Anda ingin siap untuk periode penting musim ini. Kami tahu bahwa dari Maret hingga Juni adalah saat Anda menang atau kehilangan tempat di klasemen.
“Tetapi kami juga tahu bahwa sekarang kami memiliki defisit poin dan kami harus mengejar yang lain untuk mendapatkan empat besar.”
Hugo Lloris: Setiap Setelah Kalah Lebih Baik Langsung Bermain
Tottenham baru saja dikalahkan Manchester City 2-4 setelah sempat unggul 2-0 terlebih dahulu, (20/1/23). Laga berikutnya adalah melawan Fulham dan Lloris siap untuk laga itu.
“Terutama setelah kekalahan, selalu lebih baik bermain lebih cepat. Fulham adalah lawan yang sangat kuat,” ujar Lloris.
“Siapa pun yang Anda lawan, siapa pun yang Anda hadapi, tuntutannya sangat tinggi. Anda harus selalu menjadi yang terbaik karena pada hari yang buruk Anda bisa kalah melawan tim mana pun. Hal terpenting adalah melihat ke depan, bersiaplah untuk bersaing.”
