Football5Star.com, Indonesia – Kapten timnas Prancis, Hugo Lloris, mengindikasikan bahwa dirinya tidak akan memakai ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022. Lloris mengatakan bahwa dirinya menghormati budaya yang ada di Qatar.
Prancis ada salah satu tim yang tergabung ke dalam kampanye ‘One Love’, yang merupakan simbol perjuangan melawan diskriminasi terhadap kaum LGBT.
Aturan FIFA melarang tim membawa desain ban lengan mereka sendiri ke Piala Dunia dan bersikeras mereka harus menggunakan peralatan yang disediakan oleh badan pengatur. Lloris ditanya soal hal ini dan dia ingin menunjukkan rasa hormat kepada Qatar yang memang LGBT bukan budaya mereka.
“Ketika kami berada di Prancis, ketika kami menyambut orang asing, kami sering ingin mereka mengikuti aturan kami, untuk menghormati budaya kami, dan saya akan melakukan hal yang sama ketika saya pergi ke Qatar, cukup sederhana,” kata Lloris seperti dilansir Football5Star.com dari The Guardian.
“Saya bisa setuju atau tidak setuju dengan ide-ide mereka, tetapi saya harus menunjukkan rasa hormat.”
Hugo Lloris: Kami akan Mempertahankan Segalanya
Tak pernah ada tim yang bisa mempertahankan gelar juara dunia sejak Brasil di 1962. Bahkan dari lima edisi terakhir, 4 juara bertahan tersingkir di babak grup, termasuk Prancis sendiri di tahun 2002.
Lloris mengatakan bahwa timnya akan melakukan segala cara untuk bisa mempertahankan gelar.
“Tim ini akan melakukan segalanya untuk mempertahankan warna Prancis. Juara bertahan tentu diharapkan. Sejak juara di Rusia, kami merasa lawan semakin terpacu untuk menjatuhkan juara dunia,” ucap kiper Tottenham itu.
“Ada juga bahaya di laga pertama, sehubungan dengan kebugaran, cedera bisa terjadi. Kami tahu pentingnya memulai kompetisi dengan baik untuk menguasai dinamika.”
