Football5star.com, Indonesia – Jadon Sancho diumumkan Manchester United menjadi bagian dari skuat mereka untuk musim depan. Manchester United telah sepakat membayar 85 juta poundsterling kepada Borussia Dortmund untuk mendapatkan jasa Jadon Sancho di musim 2021-22.
“Manchester United dengan senang hati mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan Borussia Dortmund untuk transfer Jadon Sancho” bunyi pernyataan resmi klub berjuluk Red Devils tersebut, Jumat (2/7/2021).
Sancho jadi pemain ketiga yang direkrut oleh Manchester United dari Dortmund. Sebelumnya United pernah mendapatkan Shinji Kagawa dan Henrikh Mkhitaryan.
Pemain berusia 21 tahun ini juga jadi pemain kedua dari akademi Watford yang membela Manchester United. Sebelumnya Ashley Young yang juga jebolan akademi Watford membela United pada musim 2011 hingga 2020.
Jadon Malik Sancho lahir di Camberwell, London Selatan pada 25 Maret 2000. Sang ayah, Sean Sancho memiliki darah Trinidad dan Tobago. Fan Manchester United tentu ingat, mantan pemain Setan Merah yang berasal dari negara kepulauan di Karibia tersebut.
Ya, Dwight Yorke adalah sedikit pemain yang berasal dari Trinidad dan Tobago yang jalani karier di Liga Inggris, lalu meraih kesuksesan. Yorke berhasil meraih 6 gelar untuk United, termasuk treble winner di musim 1998-99.
Kembali ke Sancho, Peran Sean Sancho untuk karier sang anak cukup besar. Sean disebut menjadi pelatih pertama Jadon Sancho saat awal bermain sepak bola. Ayah Sancho juga yang selalu mengajarkannya untuk bersikap rendah hati sejak ia masih kanak-kanak. Hal itu diakui oleh rekan Sancho di akademi Watford, David Sesay.
“Dia tidak pernah sombong sama sekali. Ayahnya selalu menyuruhnya untuk tetap rendah hati dan selalu mengingatkannya dari mana ia berasal,” ungkap Sesay seperti dikutip Football5star.com dari The Guardian.
Pengorbanan Jadon Sancho
Sancho bergabung di akademi Watford pada usia 7 tahun setelah dua tahun sebelumnya bersekolah di sekolah dasar Crampton, Kennington, Inggris. Ia menimba ilmu di akademi Watford selama 11 tahun.
Selama periode tersebut, setiap hari Sancho selalu melakukan perjalanan sejauh 14 mil ke tempatnya bersekolah di Akademi Harefield di Uxbridge, London Barat. Dari hari Senin hingga Jumat, Sancho melakukan rutinitasnya, bersekolah di pagi hari, menjalani latihan pada sore hari.
Menurut penuturan rekan-rekan setimnya di akademi Watford, Sancho selalu berbicara soal klub besar Eropa yang jadi tujuannya dan sosok Ronaldinho yang jadi panutannya.
“Dia selalu menyebut klub besar seperti Real Madrid dan Barcelona. Dia mengorbankan masa mudanya untuk sepak bola. Dia juga mengagumi sosok Ronaldinho,” kata rekannya di Watford, Perry Price kepada bbc sport.
Singkat cerita, Sancho tinggalkan Watford pada 14 tahun dan dikontrak oleh Manchester City. Sayangnya bakatnya disia-siakan oleh City dan kini diharapkan menjadi pemain penting untuk tetangga City, Manchester United.
