Teror yang terjadi di Paris, Prancis, akhir pekan lalu membuat venue Piala Eropa tahun depan disarankan untuk dipindah. Namun, Presiden federasi sepakbola Italia, FIGC, Carlo Tavecchio, tak setuju dengan usulan itu.
Isu keamanan langsung muncul begitu terjadi aksi penembakan dan peledakan di bom Paris, Jumat (13/11) akhir pekan lalu.
Bek Italia , Leonardo Bonucci, yang pertama kali mengungkapkan hal itu. Lalu disusul oleh eks pemain timnas Inggris, Rio Ferdinand yang menyebutkan bahwa atmosfer Piala Eropa kini sudah takkan lagi sama.
Komentar terbaru datang dari legenda timnas Prancis, Just Fontaine. Pria 82 tahun itu menyarankan agar Prancis batal menjadi tuan rumah Euro 2016.
Menurut top skorer Piala Dunia 1958 itu, kejadian yang sama bisa saja terulang di masa depan, termasuk saat Euro 2016. Fontaine tak yakin pemerintah Prancis dan penyelenggara Euro 2016 bisa menjamin keamanan 100 persen.
Tavecchio yang sudah sejak awal meminta Prancis tetap menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016 bilang bahwa akan menjadi suatu insiden buruk kalau terjadi perubahan lokasi perhelatan pada tahun depan.
“Euro seharusnya bermain di Prancis,” kata Tavecchio di Football Italia.
“Akan menjadi kesalahan besar jika mengganti tuan rumahnya. Kami tak harus berhenti, ini merupakan serangan serius, tapi kami harus tetap tenang dan melakukan apa yang sudah di rencanakan.”
“Kami semua akan pergi ke Prancis, kami tak akan berhenti,” imbuhnya.