Jejak Langka Kiper Asing di Bayern Munich

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Bayern Munich akhirnya sukses mendatangkan Yann Sommer dari Borussia Moenchengladbach. Seperti dikatakan pelatih Julian Nagelsmann, perekrutan kiper asing asal Swiss ini penting setelah Manuel Neuer cedera saat bermain ski. Menurut dia, Bayern tak bisa hanya mengandalkan Sven Ulreich.

Terlepas dari urgensinya, perekrutan Sommer punya keunikan tersendiri. Itu terkait statusnya sebagai pemain non-Jerman. Bayern terbilang sangat jarang merekrut kiper asing. Sebelum Sommer, kiper non-Jerman terakhir yang direkrut Die Roten adalah Pepe Reina dari Spanyol pada 2014-15.

Pepe Reina jadi kiper asing ke-3 Bayern Munich pada era Bundesliga.
Getty Images

Satu hal menarik, dengan status dan pengalamannya, Yann Sommer akan jadi kiper utama Bayern pada sisa musim 2022-23 ini. Hal tersebut jadi catatan menarik lain. Kali terakhir Die Roten mengandalkan kiper non-Jerman adalah pada 1980-an. Ketika itu, gawang Bayern dikawal Jean-Marie Pfaff dari Belgia.

Pfaff didatangkan dari Beveren pada awal musim 1982-83 dengan nilai transfer 400 ribu euro. Dia bertahan selama 6 musim dan tampil dalam 215 laga di semua ajang. Dia punya kontribusi besar dalam hat-trick juara Bundesliga pada 1984-85, 1985-86, dan 1986-87.

Kisah Konyol Kiper Asing Bayern

Selain Pfaff dan Reina, tercatat hanya ada dua kiper asing lain yang pernah direkrut Bayern Munich pada era Bundesliga. Mereka adalah Robert Dekeyser, kompatriot Pfaff, pada 1986-87 dan Zlatko Skoric dari Yugoslavia pada 1972-73. Dekeyser jadi back up Pfaff, sedangkan Skoric jadi back up Sepp Maier.

Soal kiper-kiper non-Jerman di Bayern itu, ada beberapa kisah menarik nan konyol. Dekeyser direkrut dari Union Saint-Gilloise dengan faktor keberuntungan. Dia mengunjungi temannya di Offenbach dan bertemu Jean-Marie Pfaff. Ketika Bayern mengalami krisis kiper karena Raimond Aumann cedera, Pfaff teringat Dekeyser.

Robert Dekeyser tak mampu membuktikan mulut besarnya.
tribuna.com

Saat perkenalan di depan para bintang macam Lothar Matthaeus dan Klaus Augenthaler, Dekeyser sangat percaya diri. “Halo semuanya, nama saya Bobby Dekeyser. Saya berumur 21 tahun dan tak terkalahkan,” ucap dia seperti dikutip Football5Star.com dari NTV.

Kata-kata Dekeyser itu membuat para pemain Bayern kaget sekaligus kagum. Namun, apa daya, sang kiper tak bisa membuktikan kata-katanya itu di lapangan. Turun pada babak 16 besar DFB Pokal melawan Fortuna Duesseldorf, gawangnya 3 kali jebol dan Die Roten kalah 0-3. Itu jadi satu-satunya laga Dekeyser di Bayern.

Debut Kelabu Pfaff

Sebelumnya, kisah konyol juga dialami Jean-Marie Pfaff. Tepat pada debutnya, dia membuat gol bunuh diri dan membuat Bayern kalah 0-1 di kandang Werder Bremen. Gol bunuh diri itu tidak biasa karena tercipta gara-gara tangannya gagal menepis dengan sempurna lemparan ke dalam Uwe Reinders.

Seperti Pratama Arhan di Indonesia saat ini, Uwe Reinders kala itu adalah pemain dengan lemparan maut. Sebelum pertandingan tersebut, Pfaff ternyata tak diberi informasi mengenai kemampuan istimewa Reinders. Ini jadi kekeliruan besar karena gol semata wayang Bremen justru berasal dari lemparan ke dalam Reinders.

Jean-Marie Pfaff mewarnai kisah unik kiper asing di Bayern Munich.
welt.de

“Saat bola datang, saya coba menyongsong, tapi siku saya berbenturan dengan Klaus Augenthaler. Tak ada yang perlu disalahkan. Itu hanya ketidakberuntungan,” ujar Pfaff soal insiden itu seperti dikutip Watson seraya mengaku tak terlalu peduli soal aturan yang akan menganulir gol itu andai dia tak menyentuh bola.

Menariknya, Reinders mengatakan lemparannya yang berbuah gol bunuh diri Pfaff ketika itu tidaklah sempurna. “Saya melempar bola terlalu jauh. Untungnya, angin mengubah arah bola sehingga meluncur ke kotak penalti,” ucap penyerang yang sepanjang kariernya tampil dalam 308 laga untuk Bremen tersebut.

Akhir Buruk Reina

Lain Pfaff, lain pula Pepe Reina. Kisah konyol dialaminya pada spieltag ke-32 Bundesliga 2014-15. Setelah Bayern memastikan diri sebagai juara pada pekan sebelumnya, pelatih Pep Guardiola ingin mengistirahatkan Manuel Neuer dan memberi Reina kesempatan main pada 3 laga sisa.

Pada spieltag ke-32 itu, Bayern menjamu FC Augsburg. Sesuai rencana, Reina diturunkan sebagai starter. Namun, dia hanya berada di lapangan selama 13 menit karena diganjar kartu merah oleh wasit Sascha Stegemann gara-gara melanggar Raul Bobadilla yang coba menyambut umpan jauh kiper Marwin Hitz.

Kartu merah Pepe Reina saat lawan Augsburg jadi catatan buruk kiper asing di Bayern Munich.
Getty Images

Rencana Guardiola pun berantakan. Pada akhirnya, Neuer kembali masuk dengan menggantikan Philipp Lahm. Dia lantas menyelamatkan penalti yang dihadiahkan Stegemann karena pelanggaran Reina terhadap Bobadilla. Eksekusi Paul Verhaegh mampu ditepisnya dengan baik.

Itu jadi penutup kisah yang buruk bagi Reina. Pasalnya, dia lantas dihukum dua pertandingan yang berarti tak lagi bermain bagi Bayern. Padahal, pada dua laga sebelumnya, yakni melawan Werder Bremen dan Eintracht Frankfurt, kiper asal Spanyol itu selalu membawa Bayern menang dan clean sheet.

More From Author

Berita Terbaru