Football5Star.com, Indonesia – Belakangan ada kabar kalau Jordi Amat ingin mendapatkan paspor Indonesia hanya untuk bisa main di Johor Darul Takzim. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani pun bersuara soal hal ini.
Seperti diketahui, belakangan memang nama Jordi Amat sedang dalam perbincangan hangat di kalangan pencinta timnas Indonesia. Sebab, dia baru saja diumumkan akan menjadi pemain Johor Darul Takzim begitu proses naturalisasinya selesai.
![Jordi Amat Ingin Dinaturalisasi Hanya untuk Main di JDT? 1 Jordi Amat - Timnas U-23 - Sea Games 2021 - pssi. org](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/05/Jordi-Amat-Timnas-U-23-Sea-Games-2021-pssi.-org.png)
Banyak yang kecewa Jordi Amat bakalan gabung raksasa Malaysia itu. Sebab, pada usianya yang baru 30 tahun, dia disebut masih bisa bersaing di Eropa. Terlebih, dia disebut juga sempat dibidik klub Eropa, Panathinaikos. Nah, ada kabar beredar kalau Jordi sengaja ingin dinaturalisasi Indonesia agar bisa main di JDT sebagai pemain ASEAN.
![Jordi Amat Ingin Dinaturalisasi Hanya untuk Main di JDT? 2 Jordi Amat Ingin Dinaturalisasi Hanya untuk Main di JDT?](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/04/Hasani-Abdulgani-Jordi-amat.jpg)
“Kalau persepsi itu saya enggak tahu, tapi kemungkinan salah. Tapi sebagai orang yang urus dari PSSI, kami kan kasarnya atas permintaan Shin Tae-yong, nah kalau Shin Tae-yong hari ini meminta batalkan naturalisasi, kami batalkan. Tapi sampai saat ini dia tak komplain,” ungkap Hasani Abdulgani saat dihubungi Football5Star.com.
Tak Mau Campuri Keputusan Jordi Amat
Hasani sendiri mengaku tak mau mencampuri keputusan Jordi Amat untuk gabung raksasa Malaysia tersebut. Sebab, keputusan itu murni merupakan jalan yang ingin diambil sang pemain dalam kariernya.
![Jordi Amat Ingin Dinaturalisasi Hanya untuk Main di JDT? 3 Jordi Amat naturalisasi timnas Indonesia](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/05/Jordi-Amat-timnas.jpg)
“Saya pikir Shin sama saya sama, itu kan bukan wilayah kami, dia mau main di mana, selama kualitas cocok dengan yang kami mau, ya tetap diambil. Kecuali kita pemilik klub, kan ini kepentingan timnas,” tutup dia.