Football5Star.com, Indonesia – Kesuksesan AS Roma lolos ke final Liga Europa 2022-23 tak lepas dari cibiran. Tim asuhan Jose Mourinho dicibir karena menerapkan taktik bertahan pada leg II di kandang Bayer Leverkusen.
Demi mempertahankan kemenangan 1-0 dari leg I, Roma memang tampil sangat defensif di BayArena. Penguasaan bola mereka hanya 40% dan sepanjang 90 menit hanya melepaskan satu tembakan. Inilah yang jadi sumber cibiran.
Meskipun demikian, taktik Mourinho dibela kompatriotnya, Paulo Sousa yang menangani Salernitana. Hal itu diungkapkan jelang timnya berlaga melawan Roma pada lanjutan Serie A.
“Tidak benar jika dikatakan mereka tak bisa menyerang. Jauh dari itu. Mereka bertahan dengan sangat baik dan mulai lagi menyerang dengan kualitas yang dimiliki,” urai Paulo Sousa seperti dikutip Football5Star.com dari Roma Giallorossa.
Jose Mourinho Disebut Unik
Menurut Paulo Sousa, Roma di bawah asuhan Jose Mourinho memang tak bertumpu pada penguasaan bola, tapi mengandalkan vertikalitas, kecepatan, dan umpan-umpan silang akurat.
Khusus soal Mourinho, Sousa angkat topi. Dia mengaku sangat respek karena reputasi dan prestasinya yang luar biasa. Bahkan, dia menyebut The Special One sebagai sosok unik di sepak bola dunia.
“Dia telah memenangi semua kompetisi Eropa. Dari sudut pandang itu, dia sosok unik di dunia. Saya juga yakin dia akan terus menang. Dia punya hasrat luar biasa untuk meraih target, sangat siap, tahu cara beradaptasi dan telah membentuk Roma seperti citra dan keinginannya,” ucap Sousa.
Lebih lanjut, eks pelatih timnas Polandia itu menambahkan, “Saya menghormati dia. Jika mampu membuat perbedaan di semua kejuaraan Eropa, itu artinya Anda bagus. Tak ada lagi yang perlu ditambahkan.”
