Kabar Terbaru Karel Poborsky, Raja Assist di Pentas EURO

BACA JUGA

Banner Gamespol Baru

Football5Star.com, Indonesia – Berbicara soal Karel Poborsky di pentas EURO, memori kebanyakan orang pasti tertuju pada gol tendangan lobnya saat Rep. Cheska melawan Portugal pada perempat final EURO 1996. Berkat gol itu, tim asuhan Dusan Uhrin lolos ke semifinal.

Poborsky tak menampik gol itu sangat identik dengan dirinya. Dalam banyak kesempatan, selalu saja orang-orang bertanya kepadanya soal gol indah tersebut. “Saya tak tahu lagi sudah berapa kali menggambarkan gol itu karena pada dasarnya itu jadi bagian dari setiap pembicaraan,” ujar dia seperti dikutip Football5Star.com dari ProcNe.

Kepada laman resmi UEFA, Karel Poborsky menjelaskan gol itu. “Vitor Baia maju terlalu jauh dari gawangnya. Bola melesat tinggi dan agak memantul di rumput, jadi saya tak harus menendangnya. Itu lebih mirip lemparan. Saya mengambilnya dari bawah. Saya memilih penyelesaian yang sudah biasa dilakukan. Saya sudah mencetak dua atau tiga gol seperti itu sebelumnya,” urai dia.

Gol itu memang yang paling diingat orang dari sosok Poborsky di pentas EURO. Sampai-sampai, itu menutupi prestasi terbesarnya di ajang antarnegara terakbar di Eropa tersebut. Hingga saat ini, dia tercatat sebagai raja assist di Piala Eropa. Total, dia membuat 8 assist. Pengancam terdekatnya adalah Cristiano Ronaldo dengan 6 assist.

https://www.youtube.com/watch?v=M4MjBpCUhiE&ab_channel=BenitoGonz%C3%A1lezBenitoGonz%C3%A1lez

Karel Poborsky tampil pada tiga edisi beruntun Piala Eropa. Selain di EURO 1996, dia juga tampil di EURO 2000 dan 2004. Pada tiga gelaran itu, dia tak pernah absen membuat assist. Tiga assist dibuat pada EURO 1996, satu assist pada EURO 2000, dan empat assist pada EURO 2004.

Kiprah apik di Piala Eropa pula yang membuat karier Karel Poborsky kian meroket. Setelah membawa Rep. Cheska ke final EURO 1996, dia direkrut raksasa Inggris, Manchester United. Setelah itu, dia melanglang buana bersama Benfica dan Lazio sebelum pulang kampung ke Sparta Praha pada 2002 dan pensiun di klub pertamanya, SK Dynamo Ceske Budejovice, pada 2007.

Karel Poborsky Tetap Berkutat di Sepak Bola

Setelah gantung sepatu, Karel Poborsky tak lantas meninggalkan sepak bola. Bahkan, enam bulan terakhir kariernya sebagai pemain diisi pula dengan tugas lain di manajemen klub. Dia menjadi pemilik sekaligus direktur umum di SK Dynamo Ceske Budejovice.

“Pada musim terakhir, saya sudah jadi pemilik bersama SK Dynamo. Saya juga menjabat direktur umum dalam 6 bulan terakhir. Itu sebetulnya kehidupan ganda yang tak bermakna. Namun, itu adalah fase transisi dan berjalan baik. Saya mengakhiri musim dan alih fungsi dengan mulus. Saya tak lagi duduk di kantor dengan celana training,” urai Poborsky.

Kiprahnya sekarang adalah Direktur Akademi Sepak Bola FACR, Asoasiasi Sepak Bola Rep. Cheska. Raja assist EURO itu mengaku sangat menikmati perannya yang sekilas terkesan membosankan karena buahnya tak segera terlihat dan dirasakan. Menurut dia, proses itulah yang jadi kenikmatan tersendiri.

Karel Poborsky sudah masuk manajemen SK Dynamo Ceske Budejovice pada 6 bulan terakhir kariernya sebagai pemain.
dynamocb.cz

“Di akademi, kerja kami bukan soal hari ini, tapi berakhir ketika anak berumur 14 tahun bermain sebagai murid. Ada ruang untuk berpikir lebih santai karena tak terbebani lagi pertandingan setiap minggu, setiap musim,” ujar Poborsky menjelaskan kerjanya sebagai Direktur Akademi Sepak Bola FACR.

Lebih jauh, Poborsky menguraikan proses perekrutan murid di akademi. Hal itu, kata dia, diawali pemantauan bakat di semua wilayah setiap dua tahun. Mereka mengumpulkan 250 anak-anak dan melatihnya di regional masing-masing. Dari situ, dilakukan seleksi hingga terpilih 25 anak-anak untuk masuk akademi.

“Namun, mereka tak bergabung dengan kami. Mereka tetap bersama klub masing-masing. Mereka datang pada Senin dan pulang pada Jumat, Mereka akan berlatih di klub dan bermain pada akhir pekan. Setelah itu, mereka kembali lagi ke akademi pada Senin,” kata Karel Poborsky lagi.

Kalah di Pemilihan Presiden FACR

Meskipun menikmati perannya itu, Karel Poborsky tak lantas berpuas diri. Dia pun ikut dalam pemilihan Presiden FACR yang digelar pada awal Juni lalu. Namun, dia gagal menjadi orang nomor satu karena kalah dari Petr Fousek. Dia meraih 91 suara, sedangkan Fousek memperoleh 106 suara.

Meskipun demikian, Poborsky tak sakit hati. Dia justru menunjukkan sportivitas dan kebesaran hati. Begitu dinyatakan kalah, dia langsung mengucapkan selamat kepada sang rival. “Dari awal hingga akhir, itu pertarungan yang adil. Saya menghormati opsi yang dipilih,” kata dia kepada Idnes.

Lebih jauh, Poborsky mengungkapkan, “Sepertinya ini buruk bagi saya. Saya dibesarkan untuk menang, tapi sekarang kalah. Walaupun begitu, secara keseluruhan , ini adalah tantangan dan pengalaman luar biasa bagi saya. Saya bertemu banyak orang baik di pelosok dan wilayah. Saya mendapatkan informasi dan punya pandangan berbeda soal sepak bola.”

Karel Poborsky kalah dalam pemilihan Presiden FACR.
seznamzpravy.cz

Kekalahan itu pun tak membuat Karel Poborsky terbebani. “Saya tak menjanjikan apa pun kepada siapa pun sepanjang kampanye. Jadi, saya tak punya utang sama sekali. Saya tak malu dan dapat menatap mata setiap orang. Hidup terus berjalan,” ujar dia lagi.

Poborsky pun tak mutung. Dia akan tetap loyal dan menghormati kontraknya dengan FACR. Kalah pada pemilihan Presiden FACR tak lantas membuat dia kecewa dan memutus kontrak begitu saja. Dia akan tetap amanah sepanjang diberi kepercayaan.

“Saya akan kembali bekerja seperti biasa. Saat ini, saya punya kontrak dengan FACR, dengan akademi, dengan stakeholder sepak bola usia muda. Jika tak ada perubahan dari pemimpin, saya siap melanjutkannya,” ucap Karel Poborsky.

[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]

More From Author

Berita Terbaru