Football5star.com, Indonesia – Jika membicarakan pemain Korea Selatan (Korsel) terbaik di pentas Eropa, publik sepak bola mungkin akan menyebut nama eks pemain Manchester United, Park Ji-sung. Namun ada satu lagi pemain satu angkatan Ji-sung yang juga layak dianggap pemain terbaik Korsel di Eropa yakni Lee Young-pyo.
Lee dan Ji-sung sama-sama pernah bermain di tim Eredivisie, PSV Eindhoven pada periode 2003 hingga 2005. Bersama PSV, Lee dan Ji-sung bahu membahu dari sektor sayap jadi tim ini kuda hitam yang begitu disegani di kompetisi Eredivisie dan Liga Champions.
Suporter AC Milan tentu ingat bagaimana pemain negeri Gingseng ini bermain spartan di leg kedua babak semifinal Liga Champions musim 2004-05. Kalah 0-2 di leg pertama, PSV bermain tak pantang menyerah di markas sendiri.
Mereka mampu unggul 2-0 hingga akhir babak kedua. Jika tidak gol dari Massimo Ambrosini di menit akhir, gol dari Phillip Cocu semenit kemudian akan jadi pesta bagi publik Philips Stadion.
Lee yang beroperasi di sektor kiri pertahanan PSV membuat lini belakang AC Milan keteteran. Bertarung dengan bek sekaliber Paolo Maldini, eks pemain Anyang LG Cheetahs tampil sangat agresif. Gol pertama Park pada menit ke-9 ialah hasil kreasinya.
Setelah sempat bermain di Liga Inggris bersama Tottenham Hotspur dan menyumbang satu gelar yakni Piala Liga Inggris. Lee pada 2013 memutuskan gantung sepatu di klub Kanada, Vancouver Whitecaps FC dengan koleksi 65 caps dan 1 gol.
Kabar terbaru Lee Young-pyo
Pemain yang begitu memanjakan Mateza Kezman dengan umpan-umpan manisnya saat bermain di PSV diketahui setelah pensiun cukup banyak berkarier di televisi. Pada awal April 2020, Lee ikut ambil bagian di serial Korea berjudul Flying Shooter-New Beginning.
Dalam serial yang sudah ditayangkan sejak Januari 2020, Lee berperan sebagai komentator sepak bola di jaringan tv terkenal Korea, KBS. Drama ini sendiri mengisahkan 7 anak Korsel yang menggapai mimpi untuk bisa menjadi bagian skuat Korsel di Piala Dunia.
Drama ini menceritakan lagi bagaimana skuat Korsel di era Guus Hiddink tampil sensasional di ajang Piala Dunia 2002. Sebelum aktif menjadi bintang tamu di serial drama Korea, Lee juga sempat menjadi duta untuk klub terakhirya, Vancouver Whitecaps FC.
“Setelah pensiun, saya adalah duta untuk Vancouver Whitecaps dan juga aktif menjadi anggota komite inovasi olahraga Korsel,” kata Lee seperti dikutip Football5star.com dari Goal, Selasa (28/4/2020).
Komite Inovasi Olahraga ialah organisasi di Korsel yang memiliki tujuan untuk meningkatkan sistem olahraga nasional negara tersebut. Komite ini dibentuk oleh Kementerian Kebudayaan, Olaharga, dan Pariwisata Korsel.
Jabatan seperti ini tentu bukan sembarang orang bisa meraihnya. Pengalaman Lee di pentas Eropa dan kepribadiannya yang sangat tenang dan jarang tersangkut masalah membuat Lee dipercaya otoritas olahraga Korsel.
“Olahraga di Eropa dikembangkan lewat metode pelatihan yang tepat dan teknologi. Tetapi lebih dari itu yang terpenting ialah empati dan displin tinggi dari para atlet,” kata Lee Young-pyo kepada korea.kr
Salah satu tugas yang dijalankan Lee dan anggota komite lainnya ialah isu tindakan kekerasan seksual di olahraga Korsel. Masalah ini menghangat di Februari 2020, Lee menyebut perlu ada langkah-langkah konkrit untuk memperbaiki struktur olahraga Korsel agar terhindar dari masalah tersebut,.
“Kami melihat apa yang terbaik untuk olahraga Korsel dengan membandingkan dan menganalisis masalah olahraga Korea dan kasus-kasus lain di negara maju,” ucapnya.
“Soal masalah seks di olaraga. Pertanyaannya mengapa hal itu terjadi di Korsel? Hal ini tentu tak bisa dilepaskan dari budaya masyarakat. Kondisi itu tidak akan terjadi jika budaya kita keras atasi hal tersebut,” tambah eks pemain Dortmund tersebut.
