Football5Star.com, Indonesia – Bek baru Al-Hilal, Kalidou Koulibaly mengungkapkan alasannya memutuskan untuk bermain di Arab Saudi. Koulibaly memiliki beberapa alasan.
Koulibaly bermain untuk Chelsea hanya semusim dan memutuskan untuk menerima pinangan Al-Hilal musim panas ini.
Pada usianya yang menginjak 32 tahun, pemain timnas Senegal itu masih sangat bisa bermain di Eropa. Apalagi sejatinya dia masih memiliki tiga tahun tersisa di kontraknya dengan Chelsea.
Koulibaly mengungkapkan banyak alasannya, mulai dari menit bermain, keluarga, hingga agama.
“Saya tidak punya jaminan untuk mendapatkan waktu bermain reguler (di Chelsea), saya selalu profesional tetapi saya tidak suka duduk di bangku cadangan tanpa melakukan apa-apa,” katanya seperti dilansir Football5Star.com dari Football Italia.
“Saya senang dengan keputusan saya karena berbagai alasan. Saya Muslim dan saya mendarat di negara yang tepat. Saya senang bermain di liga yang sedang berkembang dan saya harap saya dapat membantu Arab Saudi dan Al-Hilal menulis sejarah dalam olahraga dan kontrak ini sangat penting.
“Saya dapat membantu keluarga saya hidup dengan baik, orang tua dan sepupu saya, dan mendukung kegiatan sosial LSM saya di Senegal: Capitane du Coeur. Kami mulai dengan membangun klinik anak di desa tempat orang tua saya lahir dan menikah. Namanya Ngano.”
Kalidou Koulibaly: Musim Saya di Chelsea Tak Begitu Buruk
Koulibaly datang ke Chelsea dengan harapan besar sebagai salah satu bek terbaik di Serie A. Namun performanya tak bisa membuat The Blues keluar dari musim terburuk sepanjang sejarah mereka di Premier League. Walaupun begitu, Koulibaly menilai musimnya di Chelsea tidak begitu buruk.
“Premier League fantastis dan ada banyak pemain hebat. Mereka mengharapkan Koulibaly dari Napoli, tapi saya pikir musim saya tidak terlalu buruk,” katanya.
“Saya membutuhkan waktu dan dalam satu tahun saya tidak dapat membuktikan apa yang saya inginkan karena pilihan pelatih dan klub. Saya senang dengan apa yang saya pelajari tentang keterbatasan saya, keluarga saya dan anak-anak saya.
“Waktu saya telah tiba dan saya harus membuat keputusan. Rekan tim saya mengirimi saya begitu banyak pesan, mereka semua minta maaf, tetapi saya harus bersiap untuk AFCON. Itu hal terpenting bagi saya, Senegal ingin menang lagi, tapi itu tidak akan mudah.”
