Kamu Pasti Gak Tahu! 5 Tim Nasional yang Gunakan Apparel Lokal

BACA JUGA

Banner LFS Baru

Football5star.com, Indonesia – Jersey merupakan salah satu instrumen penting di sepak bola. Jersey pula yang menjadi pembeda antara tim satu dengan tim lainnya.

Selama ini perkembangan jersey semakin menggila. Pihak apparel pun melakukan segala cara untuk meyakinkan sebuah tim agar mau menggunakan produknya.

Di Eropa, banyak tim, baik itu tim nasional atau pun klub memakai apparel buatan luar negeri. Lihat saja timnas Inggris dan mayoritas tim Premier League yang banyak memakai produk impor.

Di Asia, hal tersebut juga terjadi di banyak negara. Salah satunya Indonesia. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak klub Indonesia yang mempercayai apparel lokal dalam menyediakan jubah tempurnya.

Yang terbaru, timnas Indonesia juga akhirnya memercayai produk buatan tanah air setelah sekian lama memakai apparel luar negeri. Tim Garuda tentu bukan satu-satunya tim nasional yang memakai apparel lokal.

Ada beberapa negara lain yang percaya pada produk dalam negerinya untuk mendukung negara mereka di pentas sepak bola. Football5star telah merangkum lima tim nasional yang menggunakan apparel lokal:

  • Timnas Indonesia

Seperti yang sempat disinggung di atas, timnas Indonesia pada 2020 ini akhirnya memakai jersey buatan anak negeri. Setelah dalam dua dekade terakhir memakai apparel kenamaan dunia seperti Adidas dan Nike, Irfan Bachdim dkk akhirnya menggunakan brand lokal bernama Mills.

Alasan PSSI menggandeng produk lokal sudah jelas. Ini merupakan bentuk dari dukungan federasi pada program pemerintah untuk mengangkat produk dalam negeri.

Nantinya, Mills akan memenuhi kebutuhan timnas Indonesia di semua kelompok umur. Termasuknya penyediaan untuk kursus pelatih, perwasitan, dan kegiatan Asprov PSSI di daerah.

  • Timnas Amerika Serikat
Christian Pulisic - Liverpool - Amerika Serikat - Football5star
sport360.com

Sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, tidak ada alasan bagi timnas Amerika Serikat untuk memakai produk impor. Hal ini pun mereka buktikan pada jersey tim nasionalnya selama ini.

Sejak awal kemunculannya, Negeri Paman Sam tak pernah beralih dari apparel yang berdiri pada 1964 silam. Kendati produk kebanggaan Amerika, Nike tetap harus merogoh kocek sedalam 20 juta dolar pertahun sebagai nilai kontrak.

  • Timnas Jerman

Untuk urusan sepak bola, Jerman dan Amerika Serikat memang bukan lawan sepadan. Tapi untuk urusan apparel, kedua negara punya produk yang telah merajai sepak bola selama ini.

Jika Amerika Serikat memiliki Nike, Jerman dengan bangga memperkenalkan Adidas. Bisa dibilang, Adidas adalah pionir dari mewabahnya apparel-apparel yang berkecimpung di dunia sepak bola.

Adidas sudah menjadi pemasok perlengkapan Der Panzer sejak 1954 silam. Ada cerita menarik di balik kedekatan Adidas dengan timnas Jerman. Saat Der Panzer pertama kali merengkuh gelar Piala Dunia, pendiri Adidas, Adi Dassler, duduk di samping pelatih Sepp Herberger.

  • Timnas Thailand
Timnas U-22 Thailand Ditimpa Musibah Jelang Lawan Indonesia di SEA Games 2019 Ekanit Panya - changsuek
@changsuek

Sebelum timnas Indonesia beralih ke produk lokal, rival Indonesia, timnas Thailand sudah lebih dulu melakukannya. Negeri Gajah Putih yang sebelumnya juga menggunakan Nike, akhirnya beralih ke produk dalam negeri, Warrix.

Bukan perkara mudah untuk Warrix meyakinkan federasi sepak bola Thailand agar mau beralih dari Nike ke produk mereka. Setelah melalui negosiasi yang sangat panjang, perusahaan yang berdiri 2013 lalu akhirnya sepakat menjadi penyuplai jersey untuk timnas negaranya sejak 2017.

Nilai kontrak antara Warrix dengan timnas Thailand pun tergolong fantastis. Angka 400 juta Baht menjadi pelaris kerja sama yang akan berakhir 31 Desember mendatang. Kendati memakai produk dalam negeri, jubah tempur Theerathon Bunmathan dkk mendapat pujian dari banyak karena terlihat elegan dan berkelas.

  • Timnas Denmark
delaney eriksen timnas denmark football5star rte ie
rte.ie

Tim nasional terakhir yang memakai apparel lokal adalah Denmark. Christian Eriksen dkk setia menggunakan Hummel, apparel kebanggaan negara. Negara Skandinavia ini sudah memakai Hummel sejak 1992, kala menjuarai Piala Eropa tahun tersebut.

Tuah Denmark bersama Hummel berlanjut di Piala Dunia 1998 dengan mencapai perempat final untuk pertama kalinya. Bisa dibilang, apparel yang berdiri pada 1923 itu menjadi daya magis tersendiri untuk timnas.

Terbukti, ketika pada 2010 lalu mereka mengganti apparelnya dari Hummel ke Adidas, keberuntungan mulai menjauh. Simon Kjaer dkk gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil. Setelah masa kelam 2014, timnas Denmark akhirnya kembali ke pangkuan Hummel dan tampil meyakinkan di Piala Dunia pada 2018 lalu.

More From Author

Berita Terbaru