Kenapa Thailand Tak Terjebak Bawa Pemain yang Diskors AFC?

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Pada akhirnya, timnas U-23 Indonesia harus rela tak diperkuat Komang Teguh dan Titan Agung pada perhelatan Piala AFF U-23 2023. AFC menegaskan skors terhadap mereka gara-gara kericuhan saat lawan Thailand di final SEA Games tetap berlaku.

Menurut asisten pelatih Nova Arianto, Komang dan Titan akan segera dipulangkan ke Indonesia. Untuk laga melawan timnas U-23 Malaysia, Indonesia secara otomatis hanya punya 21 pemain.

Sesuai putusan AFC yang dikeluarkan pada 11 Juli 2023, Komang dan Titan -juga Muhammad Taufany- diskors 6 pertandingan karena terlibat dalam kericuhan setelah final SEA Games XXXII, Mei lalu. Dalam kasus yang sama, 4 pemain timnas U-23 Thailand juga dikenai sanksi serupa.

Berbeda dengan Indonesia yang tetap menyertakan Komang dan Titan, Changsuek Junior tidak menyertakan satu pun dari 4 pemain yang dijatuhi skors 6 pertandingan oleh AFC.

Purachet Todsanit diyakini FA Thailand sudah harus absen pada Piala AFF U-23 2023.
Facebook Changsuek

Untuk Soponwit Rakyart dan Thirapak Prueangna, tak masuk skuad di Piala AFF U-23 kali ini adalah keniscayaan. Pasalnya, mereka dijatuhi skors 6 bulan oleh FAT. Thirapak bahkan dipotong gaji oleh klubnya, Buriram United.

Lalu, mengapa mereka juga tak membawa Chayapipat Supunpasuch dan Purachet Todsanit? Itu karena mereka tak salah interpretasi terhadap pasal yang dirujuk oleh AFC dalam pelaksanaan sanksi skors yang dijatuhkan.

Dalam putusan yang menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pemain dan ofisial yang terlibat dalam kericuhan selepas final SEA Games XXXII, AFC merujuk pada pasal 38.2.4 Kode Disiplin dan Etik. Di sana tertulis, para pemain tak bisa tampil dalam kategori friendly match.

Thailand Tak Salah Tafsir

FAT tak salah menafsirkan pasal itu. Sejak awal, mereka menilai Piala AFF U-23 2023 jadi titik awal pemberlakuan skors bagi para pemainnya. Atas dasar itu, Chayapipat dan Purachet tak dipanggil oleh pelatih Issara Sritaro.

Berbicara kepada Matichon Online, Issara menyebut kedua pemain itu berpeluang masuk tim pada laga kedua kualifikasi Piala Asia U-23. Itu dengan catatan Thailand lolos dari fase grup.

Andai lolos dari fase grup, Thailand akan memainkan 5 laga di Piala AFF U-23. Rinciannya, 3 laga fase grup, 1 laga semifinal, dan 1 laga final atau perebutan posisi ke-3. Artinya, hukuman bagi Chayapipat dan Purachet tinggal 1 pertandingan.

Chayapipat Supunpasuch paling cepat kembali membela Thailand di kualifikasi Piala Asia U-23.
Facebook Changsuek

PSSI justru salah interpretasi terhadap istilah friendly match yang tertuang dalam Kode Disiplin dan Etik AFC. Ketua BTN Sumardji dan manajer timnas U-23 Endri Erawan menilai Piala AFF U-23 bukan friendly match.

Saat menanggapi surat peringatan AFC soal status Komang dan Agung, Endri dengan berapi-api berkata, “Karena ini bukan friendly match, kita lagi membalas surat tersebut. Kita menjelaskan bahwa ini adalah turnamen resminya Asia Tenggara.”

Padahal, friendly match yang dimaksud merujuk pada laga-laga yang tak digelar oleh AFC dan FIFA, tapi memerlukan persetujuan AFC. Turnamen Piala AFF U-23 termasuk dalam kategori ini.

Kesalahan penafsiran itu sangatlah memalukan dan fatal. Pada akhirnya, timnas U-23 Indonesia harus kehilangan 2 pemain. Padahal, sebelumnya, Rizky Ridho dan Dzaky Asraf tak dilepas oleh klub masing-masing.

More From Author

Berita Terbaru