Football5star.com, Indonesia – Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) akhirnya melaporkan penemuannya terkait Tragedi Kanjuruhan. Ada beberapa poin yang disampaikan ketua, Mahfud MD.
Setelah melakukan invetigasi di Kanjuruhan dan melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait seperti PSSI, PT LIB, Panpel, Polri,TGIPF mengungkapkan bahwa kejadian ini sepenuhnya tanggung jawab PSSI.
“Dalam catatan kami pengurus PSSI harus bertanggung jawab dan sub-sub organisasinya,” kaa Mahfud MD seperti dikutip Football5star dari Pandit Football, Jumat (14/10/2022).
“Pertama bertanggung jwab bedasarkan aturan resmi, kedua berdasarkan moral karena tanggung jawab berdasar aturan namanya berdasar hukum, sambungnya.
Tapi hukum sebagai norma seringkali tidak jelas, bisa dimanipulasi, maka naik menjadi asas, salus populi suprema lex. Keselamatan rakyat adalah hukum yang lebih dari hukum yang ada,” ia menambahkan.
TGIPF Beri Rekomendasi kepada Pihak Terkait
Dalam hasil invetigasi tersebut terdapat kesimpulan penyebab terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 132 korban nyawa. Serta rekomendasi yang diberikan TGIPF kepada pihak terkait.
Rekomendasi ditujukan kepada banyak pihak. Beberapa di antaranya PSSI, PT LIB, dan Polri. Untuk federasi, salah satu rekomendasinya adalah merevisi statuta organisasi.
Adapun PT LIB diminta untuk memprioritaskan faktor risiko tinggi dalam menentukan jadwal,, memperhatikan aspek psikologis dan kesejahteraan petugas lapangan, serta memberikan jaminan bagi para korban Tragedi Kanjuruhan.
Terhadap Polri diminta untuk menghentikan penggunaan gas air mata pada semua pertandingan sepak bola, melakukan rekonstruksi kejadian penembakan gas air mata, melakukan otopsi terhadap koban, serta mensosialiasikan kepada seluruh aggota Polri tentang oeraturan keamanan dan keselamatan stadion sesuai aturan FIFA.
