KOLOM: Ketajaman Mata Xavi

BACA JUGA

Peran Besar Aspire Academy

Faktanya memang demikian. Datang dan bermain di Qatar, Xavi merasakan betul perkembangan sepak bola di sana. Dia melihat ada keseriusan luar biasa yang potensial membuahkan prestasi.

“Saat ini, perkembangan sepak bola di sini sangat pesat. Ketika saya datang tiga tahun lalu, liga masih berbeda. Saya kira levelnya lebih rendah. Sekarang, ada peningkatan karena datang pemain-pemain asing yang lebih baik. Para pelatih pun lebih baik. Saya kira mereka telah bekerja dengan baik,” terang Xavi Hernandez kepada The Guardian pada November 2018.

Aspire Academy dinilai Xavi Hernandez berperan besar pada perkembangan sepak bola Qatar.
aspire.qa

Secara khusus, Xavi Hernandez itu menunjuk Aspire Academy sebagai hal yang sangat krusial. “Generasi sekarang berbeda dari yang terdahulu. Itu karena, saya pikir, hal terpentingnya adalah Aspire (Academy). Itu dimulai pada 2006 dan membuat generasi baru lebih profesional,” jelas Xavi lagi.

Bukti peran vital Aspire Academy adalah keberhasilan Qatar menjuarai Piala AFC U-19 pada 2014. Semua pemain yang ada di skuat waktu itu adalah jebolan atau malah masih menimba ilmu di sana. Di antaranya adalah Tarek Salman, Almoez Ali, dan Akram Afif.

Lima tahun berselang, ketiganya jadi pilar kesuksesan di Piala Asia 2019. Tarek Salman adalah palang pintu tangguh yang membuat gawang Saad Al Sheeb hanya kebobolan satu gol. Almoez Ali jadi pemain tersubur. Adapun Akram Afif merupakan pembuat assist terbanyak.

Akram Afif dan Almoez Ali jadi bintang utama Qatar di Piala Asia 2019.
dailyadvent.com

Berdasarkan pengamatannya, Xavi Hernandez yakin Qatar tak akan sekadar jadi penggembira di Piala Dunia 2022. “Tentu saja tak mudah melawan tim-tim besar macam Brasil atau Spanyol. Namun, setidaknya, saya kira mereka akan mampu bersaing dengan baik pada 2022. Mereka masih punya waktu untuk bersiap. Kita tunggu saja,” beber dia.

Tak dapat disangkal, setelah keberhasilan di Piala Asia 2019, sangat menarik untuk mengikuti kiprah Qatar ke depan. Akankah Almoez Ali, Akram Afif, dan Tarek Salman kian mengemuka? Bagaimana pula kiprah Abdulrasheed Umaru yang tahun lalu menjadi top skorer Piala AFC U-19 dan mencetak hat-trick ke gawang Indonesia?

Seperti kata Xavi Hernandez, kita tunggu saja. Satu hal yang pasti, bila nanti mereka berprestasi, terlalu naif untuk mengatakan itu dibeli. Bagaimanapun, di balik setiap pencapaian pasti ada usaha dan kemauan keras, juga proses panjang. Inilah pelajaran penting bagi sepak bola kita yang masih belum beranjak ke mana-mana.

More From Author

Berita Terbaru