Saat teror mencekam Paris, Jumat (13/11) lalu, Jerman menjadi tamu Prancis dalam laga persahabatan di Stade de France. Jelang laga persahabatan berikutnya kontra Belanda, Rabu (18/11) dinihari WIB, pelatih Jerman, Joachim Low, mengaku masih dihantui teror Paris.
Tragedi tersebut membuat persiapan Jerman jelang melawan Belanda tidak fokus. Low terang-terangan mengakui bahwa kondisi para pemainnya belum kembali ke situasi normal pasca teror di Paris. Ketakutan menggelayuti skuat Die Mannschaft.
“Tak mudah untuk kembali ke kehidupan normal. Sulit untuk berbicara soal lawan kami dalam situasi seperti ini. Kami lebih memilih fokus ke hal-hal lain. Saya tak akan sanggup menganalisis laga nanti secara serius. Seluruh situasi dipenuhi oleh ketakutan dan rasa tidak aman,” tukas Low dalam sesi konferensi pers.
“Laga nanti tidak akan jadi patokan buat saya menilai tim. Padahal, laga ini awalnya diniatkan sebagai tes sebelum menghadapi Piala Eropa tahun depan,” lanjut sang pelatih.
Bagi Low, laga Jerman kontra Belanda akan berarti lebih dari sekadar pertandingan sepak bola. Laga di HDI Arena Hannover nanti ialah pernyataan dukungan terhadap rakyat Prancis.
“Laga nanti akan jadi pesan yang jelas untuk demokrasi dan kebebasan. Ini tentang rasa hormat dan dukungan untuk sesama kita di Prancis. Jika kita mampu mengubah laga ini menjadi sebuah pernyataan, maka kita telah menang, tak peduli apa pun hasilnya,” pungkas Low.
