Football5star.com Indonesia – Mantan striker timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, sempat berkiprah di Italia bersama tim PSSI Primavera. Kala itu, Kurniawan berkesempatan duel melawan sejumlah pesepak bola top asal Negeri Piza.
Tim Primavera merupakan program pembinaan pemain junior yang dilakukan oleh PSSI pada 1993. Di dalamnya berisi sejumlah talenta muda terbaik Indonesia yang kala itu berusia di bawah 19 tahun. Salah satunya Kurniawan.
Kurus (sapaan akrab Kurniawan) menjadi salah satu pemain paling menonjol di tim PSSI Primavera yang menimba ilmu di Italia. Saat di sana, pria yang akan bertugas sebagai salah satu asisten pelatih klub Serie B, Como, itu juga pernah menjajal duel melawan sejumlah talenta terbaik Italia.
Di antara talenta Italia yang sempat berduel melawan Kurniawan bersama tim PSSI Primavera adalah Alessandro Del Piero, Francesco Totti, hingga Gianluigi Buffon. Pengalaman itu sangat berkesan bagi Kurniawan karena lawan-lawan yang dihadapi itu pada akhirnya menjelma jadi bintang di Italia.
“Ada Buffon (masih) di Parma, (Alessio) Tacchinardi di Atalanta, Totti, (Vincenzo) Montella di Genoa, Del Piero walau cuma sebentar, Nicola Amoruso, Edy Baggio di Fiorentina, Claudio Belucci, lalu Corrado Grabbi,” sebut Kurniawan Dwi Yulianto, dikutip Football5star dari video youtube Jebreeet TV.
Cara Pandang Kurniawan Dwi Yulianto Berubah Drastis Sejak ke Italia
Meski menghadapi sejumlah talenta terbaik Italia kala itu, Kurniawan tak lantas minder. Pasalnya, sang lawan tetap menaruh hormat terhadap para pemain PSSI Primavera.
“Saat bertanding, mereka respek kepada kami. Toh, kami melakoni pertandingan setelah melalui izin resmi dari federasi di sana (FIGC)/ Tapi, psywar tetap ada dan itu wajar. Apalagi, orang Italia kan biasa melontarkan kata-katanya kasar,” kenang mantan pelatih Sabah FC itu.
Pengalaman selama di Italia telah mengubah pandangan Kurniawan Dwi Yulianto dan rekan-rekannya terhadap bagaiana memandang sepak bola profesional. Selain itu, menjadi titik balik dirinya hingga menjelma menjadi salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
“Mindset kami terhadap sepak bola benar-benar berubah. Di sana, pemain sejak usia muda sudah tahu arti profesionalitas,” bilang dia memungkasi.
