Football5Star.com, Indonesia – Lanjutan Liga 1 2022-23 terkesan dipaksakan bahkan mirip dengan pertandingan antarkampung. Hal itu disuarakan oleh Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ul Haq Ramli, yang menyebut semuanya disiapkan dengan mepet, tanpa persiapan.
Akhirnya, kompetisi strata satu sepak bola Indonesia itu kembali diputar setelah dua bulan lamanya tertunda pascatragedi Kanjuruhan. Pertarungan PSM Makassar vs Persikabo 1973, Madura United vs PSIS Semarang, Bhayangkara FC vs PSS Sleman, dan Persita Tangerang vs Bali United jadi penanda Liga 1 digulirkan lagi.
Kendati demikian, Zia Ul Haq menyebutkan kalau Liga 1 2022-23 terkesan dipaksakan untuk berlanjut. Hal itu karena timnya mendapatkan pemberitahuan yang sangat mendadak.
“Madura United justru menerima surat pemberitahuan resmi dari operator pertandingan, yakni PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) pada Sabtu malam (3 Desember) bahwa lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia 2022-2023 mulai 5 Desember 2022,” kata Zia Ul Haq Ramli dikutip dari Antara.
“Kami menerima surat itu sekitar pukul 21.00 WIB dan kami langsung mencari tiket peawat yang menuju Yogyakarta, karena kita di sana bakal tinggal selama sisa kompetisi putaran pertama pasca tragedi Kanjuruha, akan tetap tidak bisa. Tiket kereta api juga tidak bisa,” sambung dia.
Liga 1 2022-23 Terlalu Mepet
Menurut Zia, Liga 1 lanjutan ini terlalu mepet dan dipaksakan. Dia juga menyoroti izin keamanan yang baru saja turun beberapa menit sebelum kick-off.
“Ini mengesankan laga lanjutan pascatragedi Kanjuruhan ini seperti pertandingan tarkam, antarkampung. Yang baru saja terjadi ini seolah LIB tidak menjalani ketentuan yang mereka buat,” papar dia.
“Izin pertandingan dari aparat kan seharusnya jauh hari sebelumnya dan pemberitahuan pada klub juga seperti itu,” tutup dia.
