Football5Star.net, Indonesia – Pelatih timnas Italia, Luciano Spalletti mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut Gianluca Scamacca “malas”. Spalletti mengatakan bahwa media hanya mengutip penyataan negatif yang dia ucapkan.
Pada konferensi pers sebelumnya. Spalletti ditanya mengapa dia tak memanggil Scamacca pada jeda internasional bulan Maret. Salah satu alasannya, Spalletti menyebut Scamacca malas.
Spalletti mengklarifikasi pernyataan itu dan menegaskan bahwa dirinya tidak berniat menghina siapapun, apalagi pemainnya sendiri.
“Bahkan (jurnalis) yang menanyakan pertanyaan itu malas. Dia tidak menyebutkan banyak hal baik yang saya katakan. Saya tidak ingin menyerang siapa pun, saya tidak menghina pemain saya,” ucap Spalletti seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Terkadang Anda harus mengatakan hal-hal tertentu kepada putra Anda jika Anda tidak ingin mereka dimanjakan. Saya mengatakan banyak hal baik, dia adalah pencetak gol yang hebat, tetapi jika Anda melihat statistiknya, dia akan kalah melawan banyak orang.
“Dalam sepak bola saat ini, Anda tidak bisa lagi memiliki seorang striker dan 10 pemain lain yang mencalonkan diri untuknya. Meski begitu, dia tiba pagi ini, dia tersenyum dan saya memeluknya.”
Luciano Spalletti Pastikan Federico Gatti akan Masuk Skuat
Spalletti terpaksa mencoret Francesco Acerbi dan Giorgio Scalvini dari skuat sementara karena alami cedera. Dia sempat meminta Federico Gatti untuk stand-by, dan bek Juventus baru datang setelah Spalletti mengetahui kehilangan dua bek itu.
Spalletti mengonfirmasi bahwa Gatti dipastikan bukan hanya akan berada di skuat sementara, tapi juga ada di skuat final yang akan di bawa ke Euro 2024. Selain itu Spalletti berbicara soal pemain yang akan memainkan peran no. 10.
“Gatti akan datang ke Jerman dan (Lorenzo) Pellegrini bisa menjadi pemain nomor 10, tapi (Nicolo) Barella juga bisa menjadi pemain nomor 10. Karena dia melakukan gerakan-gerakan mengejutkan yang tidak disangka lawan. Dia melihat hal-hal di mana orang lain melihat tembok,” ucapnya.
“Lalu, kualitas tim harus menjadi pembeda, dan kami ingin menjadi tim bersatu yang menghirup udara dan emosi yang sama. Apa yang kami alami hari ini (latihan dengan legenda Italia), akan memberi kami banyak hal.”
