Football5star.com, Indoensia – Inggris telan pil pahit di final EURO 2020. Anak asuh Gareth Southgate itu gagal meraih gelar juara setelah di final EURO 2020 kalah adu penalti dengan Italia. Tiga penendang Inggris, Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka gagal jadi eksekutor penalti.
Untuk melupakan hasil pahit di EURO 2020, dua pemain Inggris, Marcus Rasfhord dan Jadon Sancho seperti dikutip Football5star.com dari Manchester Evening News, Jumat (16/7/2021) jalani liburan bersama.
Sebelum menjalani liburan bersama, Jadon Sancho yang barus ditransfer Manchester United dari Borussia Dortmund, pada Selasa (13/7) lalu baru menjalani tes medis di Carrington. Setelah jalani tes medis, Sancho menjalani sesi pemotretan untuk Manchester United.
Setelah membela timnas Inggris di EURO 2020, Sancho mendapat jatah liburan selama tiga minggu. Waktu liburan ini pun dimanfaatkan Sancho bersama Rasfhord untuk berlibur bersama. Keduanya akan kembali ke Manchester United, satu minggu sebelum laga pertama di Liga Inggris melawan Everton.
Dalam unggahan instastory Rasfhord, ia dan Sancho tampak bernyanyi bersama dan raut kebahagian tampak di wajah pemain Inggris tersebut. Keduanya setelah final EURO 2020 menjadi sasaran kemarahan sejumlah fan Inggris.
Bersama Bukayo Saka, Rasfhord dan Sancho menjadi korban pelecehan rasial di laman sosial media. Rashford pun sempat mengunggah amrahanya karena mendapat pelecehan rasial tersebut.
“Saya Marcus Rashford, pria kulit hitam berusia 23 tahun dari Withington dan Wythenshawe, Manchester Selatan. Jika saya tidak punya apa-apa lagi, saya punya itu,” tulis Rashford.
“Sudah bermain di kepala saya berulang-ulang sejak saya menendang bola dan mungkin tidak ada kata yang cukup untuk menggambarkan bagaimana rasanya. Yang bisa saya katakan hanyalah maaf. Saya berharap itu berjalan berbeda, ” tulisnya.
