Main di Luar Negeri Bukan Jaminan Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara

BACA JUGA

Football5star.com IndonesiaKurniawan Dwi Yulianto mengatakan, pemain yang berkarier di luar negeri tak jadi jaminan bisa bawa timnas Indonesia juara. Meski begitu, dia tetap mendukung 100 persen jika ada pemain muda yang memutuskan berkiprah di luar Indonesia.

Selepas gelaran Piala AFF 2020, para pemain timnas memang ramai disebut akan menjajal petualangan di liga luar negeri. Beberapa nama pun digadang-gadang akan segera mengikuti jejak Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, atau Witan Sulaeman, yang lebih dahulu merantau ke negeri orang.

Timnas Indonesia vs Singapura, Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Piala AFF 2020 - PSSI
PSSI

Meski begitu, Kurniawan menggarisbawahi satu hal berkaitan dengan ekspektasi banyak pihak. Menurut dia, meski mengandalkan banyak pemain yang berkarier di luar negeri, tak lantas menjamin timnas akan juara. “Sebenarnya juara belum tentu karena pemain main di luar negeri,” ucap pria berusia 45 tahun itu, dikutip Football5star dari youtube Akurasi TV.

Akan tetapi, mantan striker timnas Indonesia yang karib disapa Kurus itu tetap memberi dukungan untuk para pemain pergi ke luar Indonesia. Pasalnya, keputusan itu akan membantu mengembangkan karier si pemain secara individu.

“Tapi kalau bicara bermain di luar negeri, saya sangat suport, apalagi anak-anak muda. Karena, saya pernah merasakan bagaimana hidup di luar negeri sendiri. Lebih baik pemain main di negara mana pun, tapi sendiri. Itu bisa membuat mental lebih jadi. Bagaimana mengelola diri sendiri. Menjaga makan, istirahat, memotivasi diri saat kurang bagus dalam latihan atau pertandingan. Bagaimana juga mengatasi ekspektasi klub, suporter, dan rekan-rekannya,” sebut Kurniawan menguraikan.

Kurniawan Dwi Yulianto FC Lucerne - Istimewa 1
Istimewa

Pemain Timnas Indonesia Butuh Membentuk Mental di Luar Negeri

Mantan pelatih Sabah FC itu memang tak bicara tanpa ada dasar. Ketika masih bermain, dia juga pernah mencicipi karier di Eropa bersama klub asal Swiss, FC Lucerne. Bahkan, dalam 12 penampilannya di kasta atas Liga Swiss, dia bisa mencetak 3 gol pada musim 1994-95.

Tak cuma itu, bersama PSSI Primavera, dia juga pernah mendapat kesempatan berlatih bersama klub Italia asuhan Sven-Göran Eriksson, Sampdoria. Di sana, dia menimba ilmu berharga dari pemain bintang seperti Roberto Mancini, Attilio Lombardo, hingga Ruud Gullit.

Pengalaman tersebut yang membuat Kurniawan Dwi Yulianto mendukung penuh jika ada pesepak bola Indonesia berkarier di luar negeri, terutama di Eropa.

Egy Maulana Vikri FK Senica vs FK Pohronie 6 - Facebook @fksenicaofficial
Facebook @fksenicaofficial

“Pengalaman saya dulu, saat melakukan kesalahan dalam latihan saja rekan kita bisa memaki. Karena mereka menganggap latihan sama seriusnya seperti pertandingan,” ucapnya.

“Jika para pemain Indonesia sudah merasakan itu, saya yakin mental mereka teruji. Karena kalau di Indonesia kan kadang berbuat salah saat latihan jadi hal yang biasa. Kalau di sana kan tidak. Mereka sadar hidup dari sepak bola. Jadim mereka akan maksimal dalam segala hal. Ini yang jadi poin peting,” bilang Kurniawan memungkasi.

More From Author

Berita Terbaru